Indonesia-Vietnam bahas Laut Tiongkok Selatan
23 Agustus 2017 13:16 WIB
Presiden Joko Widodo (kanan) berjabat tangan dengan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam Nguyen Phu Trong (kiri) usai menyampaikan keterangan pers di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/8/2017). Pertemuan bilateral Indonesia-Vietnam tersebut membahas peningkatan kerja sama bidang maritim dan perikanan, perdagangan dan investasi, serta isu kawasan maritim dan perikanan. (ANTARA/Puspa Perwitasari)
Jakarta (ANTARA News) - Presiden RI Joko Widodo bertemu Sekjen Partai Republik Sosialis Vietnam Nguyen Phu Trong salah satunya membahas tentang Laut Tiongkok Selatan.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Sekjen Nguyen bertemu di Istana Merdeka Jakarta, Rabu, bersama sejumlah menteri dari Indonesia dan delegasi dari Vietnam.
Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi menekankan pentingnya menjaga kesatuan dan sentralitas ASEAN.
"Pentingnya bekerja sama juga visi masyarakat ASEAN tahun 2025 kita sudah menyebut baik kemajuan yang dicapai dalam kerangka yang akan jadi dasar yang kuat bagi pengaturan norma komprehensif di Laut China Selatan," katanya.
Kedua negara juga sepakat untuk menjadikan ASEAN sebagai motor bagi terciptanya perdamaian stabilitas dan kesejahteraan kawasan, kata Presiden Jokowi.
Sementara Sekjen Nguyen Phu Trong menyampaikan bahwa dalam pertemuan itu pihaknya merasa puas terkait pembicaraan untuk menangani masalah Laut Tiongkok Selatan.
"Dalam menangani masalah Laut Tiongkok Selatan, saya puas pertemuan ini akan meningkatkan hubungan dan membawa hal yang baik bagi kedua negara, utamanya kontribusi dari seluruh pihak, termasuk masyarakat," katanya.
Pihaknya berterima kasih atas sambutan hangat yang diberikan Presiden RI sekaligus masyarakat Indonesia serta berharap hubungan bilateral kedua negara semakin erat.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Sekjen Nguyen bertemu di Istana Merdeka Jakarta, Rabu, bersama sejumlah menteri dari Indonesia dan delegasi dari Vietnam.
Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi menekankan pentingnya menjaga kesatuan dan sentralitas ASEAN.
"Pentingnya bekerja sama juga visi masyarakat ASEAN tahun 2025 kita sudah menyebut baik kemajuan yang dicapai dalam kerangka yang akan jadi dasar yang kuat bagi pengaturan norma komprehensif di Laut China Selatan," katanya.
Kedua negara juga sepakat untuk menjadikan ASEAN sebagai motor bagi terciptanya perdamaian stabilitas dan kesejahteraan kawasan, kata Presiden Jokowi.
Sementara Sekjen Nguyen Phu Trong menyampaikan bahwa dalam pertemuan itu pihaknya merasa puas terkait pembicaraan untuk menangani masalah Laut Tiongkok Selatan.
"Dalam menangani masalah Laut Tiongkok Selatan, saya puas pertemuan ini akan meningkatkan hubungan dan membawa hal yang baik bagi kedua negara, utamanya kontribusi dari seluruh pihak, termasuk masyarakat," katanya.
Pihaknya berterima kasih atas sambutan hangat yang diberikan Presiden RI sekaligus masyarakat Indonesia serta berharap hubungan bilateral kedua negara semakin erat.
Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017
Tags: