Sri Mulyani berbagi info APBN di UGM
23 Agustus 2017 13:00 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan pemaparan saat mengisi kuliah umum di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Senin (28/8/2017). Sri Mulyani memberikan kuliah umum kepada ratusan mahasiswa baru FEB UI dengan tema APBN Untuk Bangsa. (ANTARA /Indrianto Eko Suwarso)
Yogyakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan kuliah umum menyangkut pengalamannya, terutama informasi mengelola APBN, bagi mahasiswa dan sivitas akademika di Auditorium Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Rabu.
"Saya akan senang untuk bisa membagikan tidak hanya informasi, tetapi juga pengalaman dan pemahaman mengenai APBN, karena sadar mengenai APBN adalah penting," katanya.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengatakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) merupakan instrumen yang sangat penting karena merupakan tata kelola uang rakyat.
"Bagaimana mengumpulkannya dan menggunakan merupakan isu yang penting yang kami akan terus menerus di Kementerian Keuangan melakukan sosialisasi dan komunikasi," ujarnya.
Sri Mulyani mengatakan bahwa APBN merupakan instrumen negara yang didesain dalam konteks kebutuhan negara sesuai dengan cita-cita yang digagas pendiri bangsa.
"Estafet dan perjalanan ini harus terus menjadi self-critical pada diri sendiri," ucapnya.
Menkeu juga menyebutkan bahwa Indonesia mampu menjadi negara maju, adil, dan makmur karena memiliki modal awal yang tidak sepele.
"Indonesia wajib untuk bersyukur. Kita punya modal letak geografis dan sumber daya alam yang dimiliki. Negara lain ada yang SDA-nya kaya, namun letaknya kurang strategis," tutur Sri Mulyani.
Menkeu juga memandang penting aspek demografi penduduk muda Indonesia yang dinilainya mampu menciptakan dinamisme perekonomian dan sosial.
"Kalau dibandingkan dengan Jepang, mereka aging atau lebih banyak tua. Singapura juga tengah berjuang untuk persuasi perempuan agar mau memiliki anak karena penduduknya mulai menyusut," demikian Sri Mulyani.
"Saya akan senang untuk bisa membagikan tidak hanya informasi, tetapi juga pengalaman dan pemahaman mengenai APBN, karena sadar mengenai APBN adalah penting," katanya.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengatakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) merupakan instrumen yang sangat penting karena merupakan tata kelola uang rakyat.
"Bagaimana mengumpulkannya dan menggunakan merupakan isu yang penting yang kami akan terus menerus di Kementerian Keuangan melakukan sosialisasi dan komunikasi," ujarnya.
Sri Mulyani mengatakan bahwa APBN merupakan instrumen negara yang didesain dalam konteks kebutuhan negara sesuai dengan cita-cita yang digagas pendiri bangsa.
"Estafet dan perjalanan ini harus terus menjadi self-critical pada diri sendiri," ucapnya.
Menkeu juga menyebutkan bahwa Indonesia mampu menjadi negara maju, adil, dan makmur karena memiliki modal awal yang tidak sepele.
"Indonesia wajib untuk bersyukur. Kita punya modal letak geografis dan sumber daya alam yang dimiliki. Negara lain ada yang SDA-nya kaya, namun letaknya kurang strategis," tutur Sri Mulyani.
Menkeu juga memandang penting aspek demografi penduduk muda Indonesia yang dinilainya mampu menciptakan dinamisme perekonomian dan sosial.
"Kalau dibandingkan dengan Jepang, mereka aging atau lebih banyak tua. Singapura juga tengah berjuang untuk persuasi perempuan agar mau memiliki anak karena penduduknya mulai menyusut," demikian Sri Mulyani.
Pewarta: Calvin Basuki
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017
Tags: