Yogyakarta perbaiki lima telaga di Gunung Kidul
23 Agustus 2017 09:38 WIB
Warga mengambil air dari lubang Telaga Banteng di Desa Melikan, Rongkop, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Selasa (18/7/2017). Memasuki musim kemarau sejumlah warga di Kabupaten Gunungkidul memanfaatkan air yang tersisa dari lubang telaga untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)
Gunung Kidul (ANTARA News) - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta memperbaiki lima telaga di Kabupaten Gunung Kidul guna menjaga ketersediaan air agar bisa tetap digunakan saat musim kemarau.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak Tri Bayu Aji di Gunung Kidul, Rabu, mengatakan lima telaga yang dibangun, di antaranya Telaga Piji, Desa Balong, Girisubo, Telaga Sunut di Kecamatan Ponjong, Telaga Tileng, Desa Petir, Rongkop, Telaga Serapual di Desa Girisekar, Panggang, dan Telaga Sudang di Desa Jetis, Kecamatan Saptosari.
Total biaya yang digunakan untuk pembangunan ulang berbagai telaga itu mencapai Rp6,1 miliar.
Dia mengatakan saat ini sudah dimulai pembangunannya dan akan selesai akhir 2017 mendatang.
"Selesai tepat waktu yakni akhir tahun ini," katanya.
Tri mengatakan program itu untuk mengembalikan fungsi telaga yang sudah tidak optimal sejak lama.
"Harapannya telaga bisa kembali digunakan," katanya.
Kepala Desa Girisekar, Kecamatan Panggang, Sutarpan, mengaku bersyukur pembangunan kembali Telaga Serapual sehingga ke depan bisa kembali dimanfaatkan masyarakat.
"Telaga Serapual sudah 10 tahun tak bisa digunakan karena pendangkalan," katanya.
Dia mengatakan dengan pembangunan kembali telaga bisa digunakan masyarakat saat musim kemarau.
"Kami berharap perbaikan telaga mengembalikan fungsi telaga sehingga dapat digunakan masyarakat untuk beraktivitas, khususnya saat musim kemarau," katanya.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak Tri Bayu Aji di Gunung Kidul, Rabu, mengatakan lima telaga yang dibangun, di antaranya Telaga Piji, Desa Balong, Girisubo, Telaga Sunut di Kecamatan Ponjong, Telaga Tileng, Desa Petir, Rongkop, Telaga Serapual di Desa Girisekar, Panggang, dan Telaga Sudang di Desa Jetis, Kecamatan Saptosari.
Total biaya yang digunakan untuk pembangunan ulang berbagai telaga itu mencapai Rp6,1 miliar.
Dia mengatakan saat ini sudah dimulai pembangunannya dan akan selesai akhir 2017 mendatang.
"Selesai tepat waktu yakni akhir tahun ini," katanya.
Tri mengatakan program itu untuk mengembalikan fungsi telaga yang sudah tidak optimal sejak lama.
"Harapannya telaga bisa kembali digunakan," katanya.
Kepala Desa Girisekar, Kecamatan Panggang, Sutarpan, mengaku bersyukur pembangunan kembali Telaga Serapual sehingga ke depan bisa kembali dimanfaatkan masyarakat.
"Telaga Serapual sudah 10 tahun tak bisa digunakan karena pendangkalan," katanya.
Dia mengatakan dengan pembangunan kembali telaga bisa digunakan masyarakat saat musim kemarau.
"Kami berharap perbaikan telaga mengembalikan fungsi telaga sehingga dapat digunakan masyarakat untuk beraktivitas, khususnya saat musim kemarau," katanya.
Pewarta: Sutarmi
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017
Tags: