Mamah Dedeh bagikan kiat cegah dehidrasi selama berhaji
23 Agustus 2017 09:03 WIB
Petugas mengecek jumlah jemaah calon haji (JCH) kloter pertama asal Aceh yang akan diberangkatkan melalui Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda di Aceh Besar, Aceh, Rabu (16/8/2017). (ANTARA/Irwansyah Putra)
Jakarta (ANTARA News) - Penceramah Mamah Dedeh menganjurkan jamaah haji membawa botol minum dan semprotan air demi menghindari terkena dehidrasi.
"Sebaiknya selalu membawa payung, botol minum, masker dan semprotan air. Bila di luar ruangan, minum air minimal satu gelas setiap jam dan semprot wajah setiap 30 menit," ujar dia dalam keterangan persnya, Rabu.
Menurut Mamah Dedeh, di sekitar Masjid Nabawi memang tersedia keran air zam-zam siap minum. Namun tak ada salahnya bila jamaah membawa perbekalan sendiri.
Memang kalau di dalam dan di seputar Masjid Nabawi setiap lima meter ada keran air zam-zam yang siap diminum, tetapi jaga-jaga tetap bawa botol air minum sendiri biar nggak kehausan dan jadi panas dalam, tutur dia.
Selain itu, hal yang juga tak kalah penting, yakni membawa obat-obatan pribadi secukupnya agar ketika dibutuhkan bisa segera diminum.
Banyak terjadi, sambung Mamah Dedeh, karena kepanasan, penyakit bawaan jamaah dapat kambuh saat beribadah haji.
Jangan tergantung dengan petugas karena bisa jadi mereka tidak punya obat yang biasa dikonsumsi jamaah sehari-hari, apalagi persediaannya juga pasti terbatas, tegas dia.
"Yang pasti fisik dan mental harus prima karena kondisi disana pasti panas. Tapi saya yakin para jamaah sudah mempersiapkan hal ini jauh-jauh hari ini karena niatnya semata-mata beribadah karena panggilan Allah, imbuh Mamah Dedeh.
Berdasarkan pengalaman Mamah Dedeh, cuaca panas dan kelembapan yang rendah menjadi penyebab terbanyak jamaah haji mengalami sakit dan kelelahan.
Gangguan kesehatan yang paling sering diderita jamaah adalah flu dan panas dalam, yaitu sekitar 98 persen.
" Cuma unta dan tiang listrik yang nggak kena flu di Arab, kelakar Mamah Dedeh.
"Sebaiknya selalu membawa payung, botol minum, masker dan semprotan air. Bila di luar ruangan, minum air minimal satu gelas setiap jam dan semprot wajah setiap 30 menit," ujar dia dalam keterangan persnya, Rabu.
Menurut Mamah Dedeh, di sekitar Masjid Nabawi memang tersedia keran air zam-zam siap minum. Namun tak ada salahnya bila jamaah membawa perbekalan sendiri.
Memang kalau di dalam dan di seputar Masjid Nabawi setiap lima meter ada keran air zam-zam yang siap diminum, tetapi jaga-jaga tetap bawa botol air minum sendiri biar nggak kehausan dan jadi panas dalam, tutur dia.
Selain itu, hal yang juga tak kalah penting, yakni membawa obat-obatan pribadi secukupnya agar ketika dibutuhkan bisa segera diminum.
Banyak terjadi, sambung Mamah Dedeh, karena kepanasan, penyakit bawaan jamaah dapat kambuh saat beribadah haji.
Jangan tergantung dengan petugas karena bisa jadi mereka tidak punya obat yang biasa dikonsumsi jamaah sehari-hari, apalagi persediaannya juga pasti terbatas, tegas dia.
"Yang pasti fisik dan mental harus prima karena kondisi disana pasti panas. Tapi saya yakin para jamaah sudah mempersiapkan hal ini jauh-jauh hari ini karena niatnya semata-mata beribadah karena panggilan Allah, imbuh Mamah Dedeh.
Berdasarkan pengalaman Mamah Dedeh, cuaca panas dan kelembapan yang rendah menjadi penyebab terbanyak jamaah haji mengalami sakit dan kelelahan.
Gangguan kesehatan yang paling sering diderita jamaah adalah flu dan panas dalam, yaitu sekitar 98 persen.
" Cuma unta dan tiang listrik yang nggak kena flu di Arab, kelakar Mamah Dedeh.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017
Tags: