NAM Air tambah frekuensi penerbangan Jakarta-Banyuwangi
22 Agustus 2017 20:54 WIB
Petugas Bandara menyambut kedatangan penerbangan perdana NAM Air di Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (16/6/2017). Maskapai Penerbangan NAM Air resmi membuka rute baru dari Bandara Internasional Soekarno Hatta Jakarta ke Bandara Blimbingsari Banyuwangi, yang diharapkan dapat memudahkan akses menuju Banyuwangi dan sekitarnya seperti, Jember, Situbondo, Bondowoso dan Bali Barat. (ANTARA/Budi Candra Setya) ()
Banyuwangi (ANTARA News) - Maskapai penerbangan milik Sriwijaya Air Group, NAM Air, resmi menambah frekuensi penerbangan langsung (direct flight) Jakarta-Banyuwangi PP dari satu kali menjadi dua kali dalam sehari sejak Minggu (20/8).
"Kini tersedia banyak pilihan waktu bagi wisatawan, dunia usaha, kalangan pendidikan, dan masyarakat pada umumnya untuk menuju Banyuwangi maupun Jakarta," kata Direktur Operasional NAM Air Capt. Daniel Adhitya dalam siaran pers Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang diterima Antara di Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa.
NAM Air berangkat dari Jakarta ke Banyuwangi pada pukul 07.10 WIB, lalu dari Banyuwangi menuju Jakarta pukul 09.05 WIB, namun kini jadwal tambahan frekuensinya yakni pukul 14.10 WIB berangkat dari Jakarta menuju ke Banyuwangi, dan rute sebaliknya pukul 16.15 WIB.
Perjalanan pesawat NAM Air ditempuh dalam waktu 120 menit yang menggunakan pesawat Boeing 737-500 berkapasitas 120 kursi terdiri atas delapan kursi kelas bisnis dan 112 kursi kelas ekonomi.
Daniel mengatakan penambahan frekuensi dilakukan karena respon positif sejak rute Jakarta-Banyuwangi dibuka pertengahan Juni 2017 dan sepanjang Juli 2017 tercatat tingkat keterisian penumpang (load factor) mencapai 90 persen.
"Respons positif itu membuat kami menambah frekuensi. Load factornya mencapai 93 persen. Apalagi, komitmen pemerintah daerah sangat kuat dalam mengembangkan diri, jadi pelaku bisnis seperti kami merasa nyaman," tuturnya.
Selain pariwisata, lanjut dia, pasar yang berkembang adalah dunia usaha dan kalangan pendidikan karena di kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu telah berdiri Universitas Airlangga Kampus Banyuwangi dengan mahasiswa dari 18 provinsi seluruh Indonesia.
"Pasar ini bagus karena juga menjangkau pelanggan Jember, Bondowoso, Situbondo, dan Bali barat. Jadi masyarakat dari sana bisa langsung ke Jakarta dan sebaliknya dari Banyuwangi, tanpa harus ke Surabaya," katanya.
Sementara Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas berterima kasih atas dukungan maskapai dalam mengembangkan Banyuwangi melalui kemudahan akses menuju daerah tersebut, sehingga Bandara Banyuwangi akan terus berkembang.
"Terminal berkonsep hijau Bandara Banyuwangi yang merupakan pertama di Indonesia sudah rampung, tinggal verifikasi Kemenhub untuk dioperasikan," ucap Bupati Banyuwangi dua periode itu.
Ia menjelaskan pemerintah pusat juga menyiapkan Rp300 miliar untuk perluasan apron, penebalan, perpanjangan, dan pelebaran landasan yang tahap awalnya selesai Agustus 2018 karena akan dipakai mendarat delegasi menteri keuangan sedunia yang mengikuti forum IMF-World Bank di Bali pada Oktober 2018.
Bandara Banyuwangi diterbangi lima kali dalam sehari yakni rute Surabaya-Banyuwangi tiga kali oleh Garuda Indonesia dan Wings Air, serta rute Jakarta-Banyuwangi dua kali oleh NAM Air, bahkan tidak lama lagi, Garuda Indonesia juga menggarap rute Jakarta-Banyuwangi.
Pada 2011, jumlah penumpang baru di Bandara Blimbingsari Banyuwangi sebanyak 7.826 orang per tahun, lalu melonjak menjadi 112.661 orang pada tahun 2016.
"Kini tersedia banyak pilihan waktu bagi wisatawan, dunia usaha, kalangan pendidikan, dan masyarakat pada umumnya untuk menuju Banyuwangi maupun Jakarta," kata Direktur Operasional NAM Air Capt. Daniel Adhitya dalam siaran pers Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang diterima Antara di Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa.
NAM Air berangkat dari Jakarta ke Banyuwangi pada pukul 07.10 WIB, lalu dari Banyuwangi menuju Jakarta pukul 09.05 WIB, namun kini jadwal tambahan frekuensinya yakni pukul 14.10 WIB berangkat dari Jakarta menuju ke Banyuwangi, dan rute sebaliknya pukul 16.15 WIB.
Perjalanan pesawat NAM Air ditempuh dalam waktu 120 menit yang menggunakan pesawat Boeing 737-500 berkapasitas 120 kursi terdiri atas delapan kursi kelas bisnis dan 112 kursi kelas ekonomi.
Daniel mengatakan penambahan frekuensi dilakukan karena respon positif sejak rute Jakarta-Banyuwangi dibuka pertengahan Juni 2017 dan sepanjang Juli 2017 tercatat tingkat keterisian penumpang (load factor) mencapai 90 persen.
"Respons positif itu membuat kami menambah frekuensi. Load factornya mencapai 93 persen. Apalagi, komitmen pemerintah daerah sangat kuat dalam mengembangkan diri, jadi pelaku bisnis seperti kami merasa nyaman," tuturnya.
Selain pariwisata, lanjut dia, pasar yang berkembang adalah dunia usaha dan kalangan pendidikan karena di kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu telah berdiri Universitas Airlangga Kampus Banyuwangi dengan mahasiswa dari 18 provinsi seluruh Indonesia.
"Pasar ini bagus karena juga menjangkau pelanggan Jember, Bondowoso, Situbondo, dan Bali barat. Jadi masyarakat dari sana bisa langsung ke Jakarta dan sebaliknya dari Banyuwangi, tanpa harus ke Surabaya," katanya.
Sementara Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas berterima kasih atas dukungan maskapai dalam mengembangkan Banyuwangi melalui kemudahan akses menuju daerah tersebut, sehingga Bandara Banyuwangi akan terus berkembang.
"Terminal berkonsep hijau Bandara Banyuwangi yang merupakan pertama di Indonesia sudah rampung, tinggal verifikasi Kemenhub untuk dioperasikan," ucap Bupati Banyuwangi dua periode itu.
Ia menjelaskan pemerintah pusat juga menyiapkan Rp300 miliar untuk perluasan apron, penebalan, perpanjangan, dan pelebaran landasan yang tahap awalnya selesai Agustus 2018 karena akan dipakai mendarat delegasi menteri keuangan sedunia yang mengikuti forum IMF-World Bank di Bali pada Oktober 2018.
Bandara Banyuwangi diterbangi lima kali dalam sehari yakni rute Surabaya-Banyuwangi tiga kali oleh Garuda Indonesia dan Wings Air, serta rute Jakarta-Banyuwangi dua kali oleh NAM Air, bahkan tidak lama lagi, Garuda Indonesia juga menggarap rute Jakarta-Banyuwangi.
Pada 2011, jumlah penumpang baru di Bandara Blimbingsari Banyuwangi sebanyak 7.826 orang per tahun, lalu melonjak menjadi 112.661 orang pada tahun 2016.
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017
Tags: