Banda Aceh (ANTARA News) - Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA mengaku, siap membantu peran humas hingga tingkat kabupaten/kota di pada era serba digital seiring perkembangan teknologi.

"Pemerintah provinsi yang sudah jalin kerjasama dengan kita itu, baru lima provinsi," ucap Direktur Pemasaran dan Teknik Kantor Berita ANTARA, Hempi N Prajudi di Banda Aceh, Selasa.

Hal itu disampaikan Hempi usai pihaknya memaparkan peran humas di era digital kepada 10 dari total 23 pemerintah kabupaten/kota di Aceh yang dibuka Kepala Biro Humas dan Protokol Pemerintah Aceh Mulyadi Nurdin.

Ia melanjutkan, dewasa ini terdapat empat provinsi di Tanah Air masih dalam tahap untuk melakukan kerjasama dengan ANTARA Insight yang berfungsi diseminasi informasi merupakan tugas kehumasan di daerah.

Untuk pemberitaan-pemberitaan atau informasi-informasi yang tidak cuma bersifat negatif, lembaga itu punya tanggung jawab moral demi membantu diseminasi berita-berita positif di kabupaten/kota.

"Di Aceh hari ini, merupakan provinsi ke-10. Kita akan berlanjut terus, sesuai dengan fungsi dan tupoksi (tugas pokokdan fungsi) di ANTARA sendiri," jelasnya.

"Jika selama ini Perum LKBN ANTARA hanya membantu peran humas di pemerintah pusat, tapi kini sudah turun ke daerah sesuai kemampuan dan kapasitas kita," terang Hempi.

Technical Advisor ANTARA Ramram Muhammad menambahkan, selama ini kesulitan humas adalah melakukan monitoring media secara komperhensif, dan apalagi hal tersebut dilakukan secara manual.

Pihaknya menawarkan produk ANTARA Insight dengan mencoba membantu peran humas baik di kementrian, swasta, maupun pemerintah daerah, supaya lebih mudah melakukan monitoring pemberitaan.

"Hasil akhir dari media monitoring ini, bisa dijadikan bahan untuk mengambil kebijakan. Atau ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi dilapangan," katanya.

Mulyadi Nurdin menyambut positif, apa yang ditawarkan oleh perum tersebut karena merupakan suatu kebutuhan dan perlu diketahui humas tingkat kabupaten/kota di provinsi ujung Utara di Sumatera ini.

"Kita akan bahas di internal, dan kita bawa ke pimpinan. Dewasa ini, sangat diperlukan untuk memantau berita yang berkembang di masyarakat dan meng-couter (melawan) isu tidak sesuai dengan realita," tegasnya.