Jakarta (ANTARA News) - Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, ditutup menguat sebesar 19,29 poin atau 0,32 persen menjadi 5.880,29 poin, didorong saham-saham berbasis komoditas.

Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak menguat 4,81 poin (0,49 persen) menjadi 980,63 poin.

Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi di Jakarta, mengatakan bahwa IHSG menguat dengan volume perdagangan yang meningkat di atas rata-rata. Sektor pertambangan, pertanian, dan industri dasar menjadi salah satu faktor pendorong penguatan IHSG.

"Penguatan mayoritas harga komoditas seperti nikel dan minyak kelapa sawit menjadi salah satu faktor yang mendorong penguatan saham-saham sektor itu," kata Lanjar Nafi.

Ia menambahkan bahwa suku bunga acuan Bank Indonesia (BI 7-Day Reverse Repo Rate) yang diproyeksikan tetap di level 4,75 persen menjadi salah faktor stabilnya harga saham pada perdagangan hari ini.

"Investor dalam negeri akan menimbang dampak kinerja berbagai saham di sektor perbankan dan properti menanggapi kebijakan suku bunga Bank Indonesia," katanya.

Ia mengatakan, investor asing pun melakukan aksi beli hari ini, setelah dalam beberapa hari terakhir cenderung keluar pasar. Menurut data perdagangan Bursa Efek Indonesi, investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp337,2 miliar.

Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan sebanyak 306.806 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 9,303 miliar lembar senilai Rp6,895 triliun. Sebanyak 161 saham naik, 172 saham menurun, dan 122 saham tidak bergerak nilainya.

Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei turun 9,29 poin (0,05 persen) ke 19.383,84, indeks Hang Seng menguat 246,99 poin (0,91 persen) ke 27.401,67, dan Straits Times menguat 16,80 poin (0,52 persen) ke posisi 3.263,79.