Jakarta (ANTARA News) - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan meluncurkan pemanfaatan Inaportnet di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, Selasa.

Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Sugihardjo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa mengatakan pelabuhan yang lancar akan ikut membantu menciptakan iklim ekonomi yang baik.

Namun sebaliknya, bila pelayanan pelabuhan terhambat, dapat dipastikan pertumbuhan ekonomi akan terganggu dampak kurang lancarnya distribusi.

"Oleh karena itu, diperlukan adanya sinergi operasional yang efektif antara regulator dan operator pelabuhan. Pengguna jasa kepelabuhanan harus mendapatkan kemudahan, transparansi, dan kecepatan, baik dalam mengurus perizinan ataupun mengajukan permohonan pelayanan pelabuhan," katanya.

Atas dasar tujuan itu, Kementerian Perhubungan telah bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan terkait untuk membangun sebuah sistem informasi berbasis jaringan teknologi informasi yang diberi nama Inaportnet.

Sistem informasi Inaportnet ini telah dikembangkan secara komprehensif untuk melayani berbagai macam aktivitas di pelabuhan.

"Dengan implementasi Inaportnet, aktivitas kapal mulai dari permohonan kedatangan kapal, kapal masuk, kegiatan bongkar muat, hingga kapal keluar meninggalkan pelabuhan dapat dilakukan secara online," kata Sugihardjo.

Sebagai dasar pelaksanaan pelayanan kapal dan barang, dia merinci, di antaranya administrasi penerbitan dan pelaporan Surat Pemberitahuan Kedatangan Kapal (PKK), Surat Persetujuan Kapal Masuk (SPKM), Pemberitahuan Rencana Kegiatan Bongkar Muat (PRKBM), Perencanaan dan Penetapan Penyandaran Kapal (PPPK), Laporan Pemberitahuan Pemasukan/Pengeluaran Barang (LAB), Pemberitahuan Kapal Keluar (LK3), serta Surat Persetujuan Berlayar (SPB), akan dilaksanakan secara online melalui Inaportnet.

"Ada tiga hal yang menurut saya penting untuk menjadi perhatian kita bersama dalam rangka kesinambungan pemanfaatan Aplikasi Inaportnet di Pelabuhan Tanjung Emas ini. Pertama, bahwa setiap implementasi TIK pada sebuah organisasi selalu membutuhkan adanya perubahan budaya kerja," katanya.

Terkait hal ini, dia berharap agar seluruh stakeholder terkait agar selalu konsisten dan menerapkan manajemen perubahan yang mendukung penggunaan aplikasi Inaportnet di lapangan

Kedua, lanjut dia, aplikasi Inaportnet ini akan menjadi salah satu bagian dari jaringan sistem aplikasi pelabuhan yang keberhasilannya akan sangat bergantung dari kerja sama antar sistem dan antar stakeholder yang terlibat.

Karena itu, Sugihardjo mengatakan, jalinan komunikasi dan koordinasi di antara para penanggung jawab implementasi aplikasi Inaportnet dapat terus dipelihara dengan baik.

"Ketiga, kami menyadari bahwa operasional pelabuhan di wilayah manapun sifatnya adalah sangat unik dan dinamis. Saya minta agar setiap dinamika di lapangan yang membutuhkan penyesuaian, baik pada sisi pengguna atau pun sisi aplikasi, agar kiranya dapat didiskusikan bersama untuk dicarikan solusi yang terbaik," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Bay M Hasani mengemukakan, aplikasi Inaportnet telah diintegrasikan dengan sistem informasi pada PT Pelindo I, IV, Simponi (DJA), Indonesia National Single Window (INSW), dan beberapa aplikasi in-house di Kementerian Perhubungan.

"Seperti SIMLALA, Pendaftaran Kapal, Sertifikat Pelaut. Dengan adanya integrasi tersebut, seluruh stakeholder bisa lebih dimudahkan," tutur Bay.

Dengan begitu, lanjut dia, maka implementasi Aplikasi Inaportnet di Pelabuhan Tanjung Emas ini nantinya bisa berlangsung dengan efektif dan efisien.

Dengan dilaksanakannya Penerapan Inaportnet di Pelabuhan Tanjung Emas, dia menambahkan, menunjukkan kesungguhan dan komitmen semua jajaran Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dan seluruh pemangku kepentingan di Pelabuhan untuk meningkatkan pelayanan kapal di pelabuhan agar dapat berjalan cepat, terpercaya, transparan, dan standar serta biaya yang minimal sehingga dapat meningkatkan daya saing pelabuhan di Indonesia.

Selain itu, hasil evaluasi pemanfaatan sistem dapat menghemat waktu dan biaya disamping juga meningkatkan tertib administrasi pelaksanaan pelayanan kapal di pelabuhan.

Saat ini aplikasi Inaportnet sudah diterapkan sepenuhnya di Pelabuhan Makassar, Belawan, Tanjung Perak, Tanjung Priok, dan Pelabuhan Bitung.

Selain implementasi di Pelabuhan Tanjung Emas yang baru saja diresmikan ini, pelabuhan lainnya yang ditargetkan untuk segera memanfaatkan Inaportnet antara lain Pelabuhan Teluk Bayur, Ambon, Banjarmasin, Balikpapan, Panjang, Pontianak, Palembang, Sorong, Dumai dan Banten.