Jakarta (ANTARA News) - Pasca-Musyawarah Wilayah (Muswil) Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Jateng dan terpilihnya KH Yusuf Chudlori (Gus Yusuf) secara aklamasi, belakangan muncul isu di tingkat bawah tentang penyusunan pengurus yang mengabaikan kader Nahdlatul Ulama (NU).




"Sangat ironis, kalau benar kader NU tidak diakomodir dalam penyusunan pengurus, terutama untuk jabatan strategis seperti sekretaris DPW PKB. Kader NU yang punya kapasitas, kapabilitas, dan profesionalitas nggak kurang-kurang. Lha kok ini saya dengar posisi sekretaris akan diduduki bukan dari kader NU," kata Ulil Archam, Koordinator Wilayah Jawa Tengah Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Senin.




Menurut Ulil, wajar jika warga NU keberatan posisi sekretaris akan dijabat pengurus PKB yang bukan kader NU. Keberatan itu didasarkan pada fakta sejarah bahwa PKB didirikan oleh NU.




"Jika benar isu ini, jabatan sekretaris PKB Jawa Tengah diberikan non kader NU, hal ini justru akan berdampak tidak baik terhadap kebesaran partai. Kalau itu terjadi, maka soliditas kontituen dan kepengurusan akan terkoyak," tegas Ulil.




Dari kabar yang beredar, Gus Yusuf akan memilih Sukirman sebagai Sekretaris DPW PKB Jateng. Sukirman sendiri saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD dari Fraksi PKB.




"Semua orang paham, Sukirman itu bukan kader NU tulen. PKB harus memperhatikan kader NU lebih dulu, bukan orang lain. Bukan orang yang 'kos' di NU. NU punya banyak kader mumpuni, lho. Lha Sukirman itu, kan, bukan kader NU, latar belakang dia PRD, aktivis. Kalau mau cari aktivis, di NU juga seabrek-abrek banyaknya," tukas Ulil, alumni Ponpes API Tegalrejo Magelang.




Sebab itu, Ulil meminta agar Gus Yusuf sebagai Ketua DPW PKB Jateng, lebih bijak dalam memutuskan masalah krusial ini.




"Mayoritas nahdliyin, konstituen PKB, berharap Gus Yusuf tidak gegabah dalam memutuskan. Kasihlah kesempatan kader NU. Ruginya apa, coba. Nggak ada. Pilih yang terbaik, banyak, kok," pungkasnya.