SEA Games 2017 - Tim recurve panahan putri raih perak
21 Agustus 2017 13:40 WIB
Atlet panahan Indonesia Diananda Choirunnisa ketika berhasil memperoleh medali emas setelah menang atas Nicole dengan skor 6-4 pada nomor individual recurve putri. (ANTARA/Wahyu Putro A)
Kuala Lumpur (ANTARA News) - Tim recurve putri Indonesia menyumbang medali perak pada SEA Games 2017 di Kuala Lumpur Malaysia setelah memperoleh hasil 1-5 melawan tuan rumah Malaysia.
Nyanyian lagu Iwak Peyek dari atlet panahan Dellie Threesyadinda dan kawan-kawan untuk mendukung rekan-rekan mereka yang bertanding, hanya mampu menempatkan tim Indonesia di urutan pada pertandingan di National Sport Complek Bukit Jalil, Malaysia, Senin.
Padahal pemberian semangat ini tidak henti-hentinya dilakukan para atlet yang sudah menyelesaikan pertandingan. Meski jumlahnya kalah jauh dari pendukung lawan, namun mereka tetap mampu membuat suasana menjadi meriah dengan nyanyian yang cukup terkenal di Indonesia itu.
Pada final, Titik Kusumawardani dan kawan-kawan harus mengakui keunggulan tim tuan rumah Malaysia dengan skor akhir 1-5.
Titik yang menjadi atlet pertama yang membidik sasaran terlihat cukup tenang. Kondisi ini membuat dua atlet Indonesia yaitu Diananda Choirunia dan Linda Lestari mengikutinya. Namun lawan yang tampil di depan publik sendiri mampu tampil lebih baik.
Tim Indonesia sebenarnya terus berusaha mengejar ketertinggalan pada perlombaan berikutnya. Namun, upaya yang dilakukan ternyata belum bisa mengejar ketertinggalan dari tuan rumah. Untuk tuan rumah, hasilnya cukup menggembirakan karena menyudahi dahaga sejak 12 tahun lalu.
"Malaysia memang bermain bagus tadi. Persiapan mereka juga panjang. Apalagi mereka dilatih oleh pelatih asal Korea yang sudah dikenal sebagai pencetak juara dunia," kata salah satu atlet Indonesia, Diananda Choirunisa usai perlombaan.
Atlet yang sebelumnya mempersembahkan emas untuk Indonesia dari nomor Individual recurve ini mengaku pada awalnya memang ditargetkan meraih emas. Namun, kondisi di lapangan berbeda meski tim telah berusaha dengan maksimal.
Sementara itu pelatih panahan Indonesia, Nurfitriyana Saiman mengatakan apa yang diraih oleh Diananda dan kawan-kawan sudah cukup bagus karena untuk turun pada kejuaraan dua tahunan ini persiapan telah dilakukan dengan baik. Hanya saja di final harus kalah.
"Ya, memang hasilnya seperti ini. Perak. Sebenarnya anak-anak cukup bagus. Kita tidak berharap tinggi karena semuanya bisa terjadi. Saya tidak mau menyesal. Berjalan saja seperti biasa," katanya saat dikonfirmasi.
Cabang panahan saat ini masih menjadi primadona karena sudah mampu mempersembahkan tiga emas untuk kontingen Indonesia. Peluang untuk menambah medali masih terbuka karena ada satu nomor yang belum dipertandingkan yaitu nomor mix double.
(Baca: SEA Games 2017 - panahan dominasi emas untuk kontingen Indonesia)
Nyanyian lagu Iwak Peyek dari atlet panahan Dellie Threesyadinda dan kawan-kawan untuk mendukung rekan-rekan mereka yang bertanding, hanya mampu menempatkan tim Indonesia di urutan pada pertandingan di National Sport Complek Bukit Jalil, Malaysia, Senin.
Padahal pemberian semangat ini tidak henti-hentinya dilakukan para atlet yang sudah menyelesaikan pertandingan. Meski jumlahnya kalah jauh dari pendukung lawan, namun mereka tetap mampu membuat suasana menjadi meriah dengan nyanyian yang cukup terkenal di Indonesia itu.
Pada final, Titik Kusumawardani dan kawan-kawan harus mengakui keunggulan tim tuan rumah Malaysia dengan skor akhir 1-5.
Titik yang menjadi atlet pertama yang membidik sasaran terlihat cukup tenang. Kondisi ini membuat dua atlet Indonesia yaitu Diananda Choirunia dan Linda Lestari mengikutinya. Namun lawan yang tampil di depan publik sendiri mampu tampil lebih baik.
Tim Indonesia sebenarnya terus berusaha mengejar ketertinggalan pada perlombaan berikutnya. Namun, upaya yang dilakukan ternyata belum bisa mengejar ketertinggalan dari tuan rumah. Untuk tuan rumah, hasilnya cukup menggembirakan karena menyudahi dahaga sejak 12 tahun lalu.
"Malaysia memang bermain bagus tadi. Persiapan mereka juga panjang. Apalagi mereka dilatih oleh pelatih asal Korea yang sudah dikenal sebagai pencetak juara dunia," kata salah satu atlet Indonesia, Diananda Choirunisa usai perlombaan.
Atlet yang sebelumnya mempersembahkan emas untuk Indonesia dari nomor Individual recurve ini mengaku pada awalnya memang ditargetkan meraih emas. Namun, kondisi di lapangan berbeda meski tim telah berusaha dengan maksimal.
Sementara itu pelatih panahan Indonesia, Nurfitriyana Saiman mengatakan apa yang diraih oleh Diananda dan kawan-kawan sudah cukup bagus karena untuk turun pada kejuaraan dua tahunan ini persiapan telah dilakukan dengan baik. Hanya saja di final harus kalah.
"Ya, memang hasilnya seperti ini. Perak. Sebenarnya anak-anak cukup bagus. Kita tidak berharap tinggi karena semuanya bisa terjadi. Saya tidak mau menyesal. Berjalan saja seperti biasa," katanya saat dikonfirmasi.
Cabang panahan saat ini masih menjadi primadona karena sudah mampu mempersembahkan tiga emas untuk kontingen Indonesia. Peluang untuk menambah medali masih terbuka karena ada satu nomor yang belum dipertandingkan yaitu nomor mix double.
(Baca: SEA Games 2017 - panahan dominasi emas untuk kontingen Indonesia)
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017
Tags: