Pandeglang (ANTARA News) - Wakil Bupati Pandeglang, Provinsi Banten Tanto Warsono Arban menyatakan keterbukaan merupakan awal dari mewujudkan "smart city" (kota pintar).

"Kita telah memulai mewujudkan kota pintar, dengan keterbukaan yang dilakukan oleh pemkab," katanya di Pandeglang, Sabtu.

Pemerintah Kabupaten Pandeglang, kata dia, mempublikasikan semua program yang dijalankan melalui media, baik media cetak, elektronik maupun media sosial, dan masyarakat bisa memantau secara langsung.

Kemudian, lanjut dia, Pemkab Pandeglang juga terbuka terhadap kritik dari masyarakat, bahkan meminta warga melaporkan jika menemukan adanya indikasi kejanggalan pada pelaksanaan program yang sedang dilaksanakan.

"Silahkan sampaikan atau laporkan temuan warga, baik melalui media maupun lewat aplikasi bebeja yang disediakan pemda. Semua pengaduan akan ditindaklanjuti," ujarnya.

Program kota pintar, merupakan program terintegrasi yang memadukan perkembangan teknologi dan kualitas sumber daya manusia (SDM).

"Untuk mewujudkan kota pintar, kita harus bisa memadukan antara perkembangan teknologi dan SDM, memang tidak mudah tapi tetap akan diupayakan, dan itu merupakan salah satu program unggulan," katanya.

Smart city merupakan sebuah konsep kota cerdas yang dapat membantu masyarakat mengelola sumber daya yang ada dengan efisien dan memberikan informasi yang tepat kepada masyarakat atau lembaga dalam melakukan kegiatannya atau pun mengantisipasi kejadian yang tidak terduga sebelumnya.

"Dengan kerja keras dan dukungan berbagai pihak, termasuk masyarakat, program apapun, seperti kota pintar akan bisa diwujudkan," katanya.

Pemkab Pandeglang berharap konsep smart city ini dapat segera diterapkan di Pandeglang karena dapat memberikan informasi yang tepat kepada masyarakat atau mengantisipasi kejadian yang tak terduga.

"Itu bisa kami wujudkan dengan adanya taman pintar, e-planning, dan e-budgeting agar lebih terarah, efisien dan terukur," ujarnya.

(T.S031/N005)