Mataram (ANTARA News) - Seorang calon haji asal Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Abdurrahim Maun bin Amaq Maun (81) yang menderita penyakit dimensia dipulangkan, sambil menunggu perkembangan lebih lanjut.

"Pada Kamis (17/8) malam Abdurrahim dijemput pihak keluarga setelah dirawat di klinik Asrama Haji Embarkasi Lombok, sejak 12 Agustus 2017," kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Mataram, H Buhanul Islam di Mataram, Jumat.

Menurut dia, pemulangan calon haji yang merupakan warga dari Lingkungan Perigi, Dasan Agung Kecamatan Selaparang tersebut, karena belum ada perkembangan terhadap kondisi kesehatannya.

Namun demikian, dari pihak keluarga menyatakan Abdurrahim memiliki keluarga yang berada di kelompok terbang (kloter) sembilan yang bisa menjadi pendampingnya.

Peluang itu juga masih dikoordinasikan, apabila memungkinkan maka Abdurrahim bisa bergabung dengan kloter 9, jika tidak harus berangkat pada kloter terakhir yakni kloter 10.

"Tapi jika tim dokter Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) tidak memberikan izin, Abdurrahim terpaksa berangkat tahun depan," katanya.

Abdurrahim merupakan salah satu dari empat calon haji asal Kota Mataram musim haji 2017, tergabung dalam kloter satu Embarkasi Lombok sedianya sudah diberangkatkan ke Tanah Suci pada 12 Agustus 2017.

Namun setelah masuk asrama haji pada tanggal 11 Agustus 2017, tim dokter KKP menyatakan empat calon haji Mataram di kloter satu harus ditunda karena faktor kesehatan.

Selain Abdurrahim, tiga orang calon haji yang saat itu ditunda keberangkatannya adalah Nurhasanah Tohri binti H Tohri Hisbullah (57) warga dari Karang Taliwang Cakranegara dan Habibah Deri Nursam binti Deri Nursam (45) dari Sukaraja Timur Kecamatan Ampenan, yang keduanya menderita anemia.

Serta, Angkasah Ipe Abdul Manaf bin Ipe Abdul Manaf (70) dari Moncok Karya, yang mengidap penyakit jantung bahkan sempat dirawat di RSUP NTB karena harus menjalani perawatan cuci darah.

"Setelah mendapat perawatan, ketiga calon haji tersebut sudah diberangkatkan bergabung dengan kloter 2 dari Kabupaten Lombok Tengah, dan calon haji atas nama Angkasah digabung pada kloter 4," ujarnya.

Dikatakan, meski tiga calon haji tersebut diterbangkan bersama kloter 2 dan 4, namun setelah tiba di Makkah mereka akan langsung bergabung dengan kloter satu atau kloter utuh jamaah Kota Mataram.

Dengan demikian, dari empat calon haji yang keberangkatannya ditunda, tinggal Abdurrahim yang masih menunggu kepastian sampai tanggal 24 Agustus 2017 yang merupakan pemberangkatan kloter terakhir Embarkasi Lombok.