Dapat sepeda dari Jokowi, Oso: jadi sejarah
17 Agustus 2017 14:46 WIB
Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri (kelima kiri), mantan Presiden BJ Habibie (keempat kiri), mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kiri), dan Ketua DPD Oesman Sapta Oedang (kedua kiri) berfoto bersama saat upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan RI di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/8/2017). (ANTARA/Rosa Panggabean)
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Dewan Perwakilan Daerah Oesman Sapta Odang yang akrab disapa Oso yang terpilih menjadi tamu dengan pakaian adat terbaik mengatakan hadiah sepeda dari Presiden Joko Widodo akan menjadi sejarah bagi dirinya.
"Itu sejarah itu. Itu bukan soal harganya. Tapi sejarah di 17 Agustus di Istana, saya dapat hadiah," kata Oso ditemui di sisi halaman Istana Merdeka Jakarta usai menghadiri Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RIke-72 pada Kamis.
Oso berencana sepedanya akan digunakan hingga kepada cucunya. Oesman mengenakan pakaian adat Minang berwarna dasar cokelat dan juga mengenakan hiasan kepala.
"Saya sendiri tidak tahu. Surprise saja. Begitu sampai di situ, saya tidak sangka, bakalan dapat ini," kata Oso berkelakar.
Selain itu, tamu yang juga menjadi pemenang pakaian adat terbaik adalah istri Kapolri Tri Karnavian yang mengenakan pakaian adat salah satu suku di Papua.
Menurut Tri, dirinya berencana akan menyimpan sepeda hadiah dari Presiden Joko Widodo.
"Saya kaget. Senang banget, akhirnya dapat sepeda juga," kata Tri.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan dia dan pasangan mengenakan pakaian daerah Papua untuk merayakan HUT Kemerdekaan RI saja.
Tito menjelaskan permintaan kepada tamu untuk menggunakan pakaian adat menunjukkan kekayaan budaya Indonesia dan keragaman suku bangsa.
"Tidak ada negara yang sekaya negara kita. Disinilah pada 17 Agustus ini, kita lihat dengan mata kepala sendiri betapa kayanya kita dan kita harus bangga menjadi bangsa Indonesia," ujar Jenderal bintang empat itu.
Sebanyak lima orang undangan telah mendapatkan sepeda sebagai hadiah menjadi tamu yang mengenakan pakaian adat terbaik.
Selain Oso dan Tri Karnavian, tiga orang lain yang beruntung yaitu Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly yang mengenakan pakaian khas daerah Nias, asisten ajudan presiden Syarif Muhamad yang mengenakan kostum suku Dayak, serta Agati Sulie Mahyudin yang mengenakan pakaian adat suku Dayak.
"Itu sejarah itu. Itu bukan soal harganya. Tapi sejarah di 17 Agustus di Istana, saya dapat hadiah," kata Oso ditemui di sisi halaman Istana Merdeka Jakarta usai menghadiri Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RIke-72 pada Kamis.
Oso berencana sepedanya akan digunakan hingga kepada cucunya. Oesman mengenakan pakaian adat Minang berwarna dasar cokelat dan juga mengenakan hiasan kepala.
"Saya sendiri tidak tahu. Surprise saja. Begitu sampai di situ, saya tidak sangka, bakalan dapat ini," kata Oso berkelakar.
Selain itu, tamu yang juga menjadi pemenang pakaian adat terbaik adalah istri Kapolri Tri Karnavian yang mengenakan pakaian adat salah satu suku di Papua.
Menurut Tri, dirinya berencana akan menyimpan sepeda hadiah dari Presiden Joko Widodo.
"Saya kaget. Senang banget, akhirnya dapat sepeda juga," kata Tri.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan dia dan pasangan mengenakan pakaian daerah Papua untuk merayakan HUT Kemerdekaan RI saja.
Tito menjelaskan permintaan kepada tamu untuk menggunakan pakaian adat menunjukkan kekayaan budaya Indonesia dan keragaman suku bangsa.
"Tidak ada negara yang sekaya negara kita. Disinilah pada 17 Agustus ini, kita lihat dengan mata kepala sendiri betapa kayanya kita dan kita harus bangga menjadi bangsa Indonesia," ujar Jenderal bintang empat itu.
Sebanyak lima orang undangan telah mendapatkan sepeda sebagai hadiah menjadi tamu yang mengenakan pakaian adat terbaik.
Selain Oso dan Tri Karnavian, tiga orang lain yang beruntung yaitu Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly yang mengenakan pakaian khas daerah Nias, asisten ajudan presiden Syarif Muhamad yang mengenakan kostum suku Dayak, serta Agati Sulie Mahyudin yang mengenakan pakaian adat suku Dayak.
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017
Tags: