Presiden: 2017 tahun kerja bersama pemerataan ekonomi
16 Agustus 2017 13:44 WIB
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato kenegaraan saat Sidang Bersama DPR dan DPD Tahun 2017 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2017).(ANTARA /M Agung Rajasa)
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo mengatakan tahun 2017 merupakan tahun kerja bersama untuk pemerataan ekonomi yang berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pada tahun ketiga Kabinet Kerja, Pemerintah bergerak lebih maju lagi, fokus pada kebijakan pemerataan ekonomi yang berkeadilan, kata Presiden Jokowi pada Pidato Kenegaraan Presiden RI dalam rangka HUT Ke-72 Proklamasi Kemerdekaan RI di depan Sidang Bersama DPD dan DPR RI di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Rabu.
"Kita ingin seluruh rakyat Indonesia di seluruh pelosok Tanah Air bisa merasakan manfaat dari pembangunan. Rakyat di Aceh, di Papua, Pulau Miangas, dan Pulau Rote bisa menikmati hasil-hasil pembangunan secara merata," kata Presiden.
Presiden juga menginginkan para petani, nelayan, buruh, ulama, pedagang pasar, tokoh agama, guru, aparatur sipil negara, TNI, Polri, pers, budayawan, mahasiswa, dan lainnya bisa bergerak bersama, maju bersama, sejahtera bersama.
"Kita tidak ingin kesejahteraan hanya dinikmati oleh seseorang atau sekelompok orang. Inilah janji kemerdekaan yang harus kita segera wujudkan, yaitu melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut mewujudkan ketertiban dunia. Ke sanalah kita bergerak," katanya.
Dalam tiga tahun terakhir ini, lanjut Kepala Negara, Pemerintah fokus untuk memerangi kemiskinan, menekan ketimpangan, dan mengurangi pengangguran.
Hasilnya, tingkat kemiskinan di Indonesia turun dari 28,59 juta orang pada Maret tahun 2015 menjadi 27,77 juta orang pada Maret tahun 2017.
Begitu juga Indeks Rasio Gini Indonesia, yang mengukur tingkat kesenjangan ekonomi, terus membaik dan mencapai 0,393 di bulan Maret 2017, turun dibandingkan dengan angka bulan September 2014, yaitu 0,414.
Angka inflasi juga terkendali di tingkat 2,6 persen dari bulan Januari hingga Juli tahun 2017. Bahkan di bulan Mei 2017, menjelang bulan puasa, tercatat inflasi hanya sebesar 0,39 persen.
"Pertumbuhan ekonomi juga terus kita jaga agar berkualitas dan berkeadilan. Kita harus memastikan pertumbuhan ekonomi yang rata-rata 5 persen per tahun pada periode 2014-2016 bukan hanya dinikmati oleh segelintir orang, tapi bisa dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia," kata Presiden.
Pada tahun ketiga Kabinet Kerja, Pemerintah bergerak lebih maju lagi, fokus pada kebijakan pemerataan ekonomi yang berkeadilan, kata Presiden Jokowi pada Pidato Kenegaraan Presiden RI dalam rangka HUT Ke-72 Proklamasi Kemerdekaan RI di depan Sidang Bersama DPD dan DPR RI di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Rabu.
"Kita ingin seluruh rakyat Indonesia di seluruh pelosok Tanah Air bisa merasakan manfaat dari pembangunan. Rakyat di Aceh, di Papua, Pulau Miangas, dan Pulau Rote bisa menikmati hasil-hasil pembangunan secara merata," kata Presiden.
Presiden juga menginginkan para petani, nelayan, buruh, ulama, pedagang pasar, tokoh agama, guru, aparatur sipil negara, TNI, Polri, pers, budayawan, mahasiswa, dan lainnya bisa bergerak bersama, maju bersama, sejahtera bersama.
"Kita tidak ingin kesejahteraan hanya dinikmati oleh seseorang atau sekelompok orang. Inilah janji kemerdekaan yang harus kita segera wujudkan, yaitu melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut mewujudkan ketertiban dunia. Ke sanalah kita bergerak," katanya.
Dalam tiga tahun terakhir ini, lanjut Kepala Negara, Pemerintah fokus untuk memerangi kemiskinan, menekan ketimpangan, dan mengurangi pengangguran.
Hasilnya, tingkat kemiskinan di Indonesia turun dari 28,59 juta orang pada Maret tahun 2015 menjadi 27,77 juta orang pada Maret tahun 2017.
Begitu juga Indeks Rasio Gini Indonesia, yang mengukur tingkat kesenjangan ekonomi, terus membaik dan mencapai 0,393 di bulan Maret 2017, turun dibandingkan dengan angka bulan September 2014, yaitu 0,414.
Angka inflasi juga terkendali di tingkat 2,6 persen dari bulan Januari hingga Juli tahun 2017. Bahkan di bulan Mei 2017, menjelang bulan puasa, tercatat inflasi hanya sebesar 0,39 persen.
"Pertumbuhan ekonomi juga terus kita jaga agar berkualitas dan berkeadilan. Kita harus memastikan pertumbuhan ekonomi yang rata-rata 5 persen per tahun pada periode 2014-2016 bukan hanya dinikmati oleh segelintir orang, tapi bisa dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia," kata Presiden.
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017
Tags: