Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menyatakan Indonesia mengembangkan diplomasi ekonomi untuk menggarap pasar-pasar non-tradisional di Afrika, Timur Tengah dan Asia.

"Sedangkan dalam diplomasi ekonomi, mesin diplomasi kita juga terus bergerak menggarap pasar-pasar non-tradisional di Afrika, Timur Tengah dan Asia," kata Presiden Jokowi ketika menyampaikan Pidato Kenegaraan dalam rangka HUT Ke-72 Proklamasi Kemerdekaan RI di depan Sidang Bersama Dewan Perwakilan Daerah RI dan Dewan Perwakilan Rakyat RI di Jakarta, Rabu

Presiden Jokowi menyebutkan selama setahun ini, PT Industri Kerera Api Persero (Inka) berhasil mengekspor 150 gerbong kereta api ke Bangladesh, PT Dirgantara Indonesia mengekspor pesawat CN 235 ke Senegal dan Thailand.

Perlindungan, ketahanan, kemandirian

Dalam Sidang Bersama yang dipimpin Ketua DPD Oesman Sapta, Presiden Jokowi juga menyampaikan bahwa perlindungan warga negara Indonesia di luar negeri juga menjadi komitmen bersama.

Selain melakukan langkah-langkah perlindungan dan pendampingan pada pekerja migran, Pemerintah Indonesia juga telah berhasil membebaskan sebagian besar WNI yang diculik kelompok teroris di Mindanao dan mengevakuasi WNI yang terjebak dalam konflik ISIS Marawi.

Kepala Negara juga menyebutkan di tengah gelombang globalisasi yang berubah cepat dan ekstrim, kemandirian bangsa Indonesia adalah pilar yang sangat penting guna mewujudkan kesejahteraan rakyat dan menegakkan keadilan sosial.

Pemerintah terus bekerja keras untuk mewujudkan kedaulatan pangan dengan meningkatkan produksi bahan pangan strategis, utamanya padi, jagung, daging sapi, cabai dan bawang merah.

Pemerintah juga terus memperkuat kemandirian bangsa melalui inovasi teknologi dan pembangunan pembangkit listrik energi baru terbarukan serta mendorong kenaikan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dalam pembangunan pembangkit tenaga listrik.

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi menegaskan pentingnya demokrasi serta stabilitas politik dan keamanan guna mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Melalui demokrasi, kita menjaga kedaulatan rakyat dan kerukunan dalam keragaman," kata Presiden Jokowi.