Presiden: jadikan sejarah fondasi menatap masa depan
16 Agustus 2017 09:48 WIB
Presiden Joko Widodo (tengah) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (ketiga kanan) bersama para pimpinan tinggi lembaga negara berfoto bersama saat menghadiri pembukaan Sidang Tahunan MPR Tahun 2017 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2017). Sidang tersebut beragendakan penyampaian pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo tentang kinerja lembaga-lembaga negara. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo mengatakan sejarah harus menjadi fondasi bagi bangsa Indonesia untuk menatap masa depan dan meraih cita-cita kemerdekaan.
"Kita harus menjadikan sejarah sebagai fondasi untuk menatap masa depan. Pelajaran yang sangat penting dari sejarah bangsa kita adalah kemerdekaan bisa kita rebut, bisa kita raih, bisa kita proklamasikan karena semua anak-anak bangsa mampu untuk bersatu, mampu untuk bekerja sama, mampu untuk kerja bersama," kata Presiden dalam pidato di depan Sidang Tahunan MPR di Jakarta, Rabu.
Presiden menjelaskan modal persatuan Indonesia yang kokoh tersebut harus terus jaga, dirawat, diperkuat, serta harus menjadi pijakan bersama dalam menghadapi ujian sejarah berikutnya, yaitu memenuhi janji-janji kemerdekaan.
Janji kemerdekaan, ujarnya, untuk mewujudkan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
Ke depan, menurut Presiden, bangsa Indonesia menghadapi tantangan yang tidak ringan dalam mengarungi samudera globalisasi, dinamika perubahan yang sangat cepat, dan menghadapi kemajuan inovasi teknologi yang destruktif.
"Tapi, saya yakin dengan bersatu, kita akan bisa menghadapi semua itu. Karena bangsa kita adalah bangsa besar. Bangsa kita adalah bangsa yang teruji. Bangsa kita adalah bangsa petarung," kata Presiden.
Presiden dalam kesempatan tersebut juga mengatakan lembaga-lembaga negara dalam semangat persatuan Indonesia, dengan kekompakan, dengan sinergi, dengan kerja bersama itu, tidak akan memperlemah tugas dan tanggung jawab konstitusional yang dijalankan oleh setiap lembaga negara, tetapi justru saling memperkuat dalam memenuhi amanah rakyat.
Dalam semangat persatuan itu, lembaga negara justru bisa bekerja dengan lebih baik, bila saling mengingatkan, saling kontrol, saling mengimbangi, dan saling melengkapi.
"Tidak ada satu lembaga negarapun yang memiliki kekuasaan absolut, memiliki kekuasaan yang lebih besar dari lembaga negara yang lain. Inilah jati diri bangsa kita dalam bernegara. Inilah kekuatan bangsa kita dalam bernegara," katanya.
Untuk itu, Presiden menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh lembaga negara, atas kekompakan, sinergi, dan kerja sama yang baik selama ini.
(T.M041/B/M029/M029) 16-08-2017 09:38:09
"Kita harus menjadikan sejarah sebagai fondasi untuk menatap masa depan. Pelajaran yang sangat penting dari sejarah bangsa kita adalah kemerdekaan bisa kita rebut, bisa kita raih, bisa kita proklamasikan karena semua anak-anak bangsa mampu untuk bersatu, mampu untuk bekerja sama, mampu untuk kerja bersama," kata Presiden dalam pidato di depan Sidang Tahunan MPR di Jakarta, Rabu.
Presiden menjelaskan modal persatuan Indonesia yang kokoh tersebut harus terus jaga, dirawat, diperkuat, serta harus menjadi pijakan bersama dalam menghadapi ujian sejarah berikutnya, yaitu memenuhi janji-janji kemerdekaan.
Janji kemerdekaan, ujarnya, untuk mewujudkan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
Ke depan, menurut Presiden, bangsa Indonesia menghadapi tantangan yang tidak ringan dalam mengarungi samudera globalisasi, dinamika perubahan yang sangat cepat, dan menghadapi kemajuan inovasi teknologi yang destruktif.
"Tapi, saya yakin dengan bersatu, kita akan bisa menghadapi semua itu. Karena bangsa kita adalah bangsa besar. Bangsa kita adalah bangsa yang teruji. Bangsa kita adalah bangsa petarung," kata Presiden.
Presiden dalam kesempatan tersebut juga mengatakan lembaga-lembaga negara dalam semangat persatuan Indonesia, dengan kekompakan, dengan sinergi, dengan kerja bersama itu, tidak akan memperlemah tugas dan tanggung jawab konstitusional yang dijalankan oleh setiap lembaga negara, tetapi justru saling memperkuat dalam memenuhi amanah rakyat.
Dalam semangat persatuan itu, lembaga negara justru bisa bekerja dengan lebih baik, bila saling mengingatkan, saling kontrol, saling mengimbangi, dan saling melengkapi.
"Tidak ada satu lembaga negarapun yang memiliki kekuasaan absolut, memiliki kekuasaan yang lebih besar dari lembaga negara yang lain. Inilah jati diri bangsa kita dalam bernegara. Inilah kekuatan bangsa kita dalam bernegara," katanya.
Untuk itu, Presiden menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh lembaga negara, atas kekompakan, sinergi, dan kerja sama yang baik selama ini.
(T.M041/B/M029/M029) 16-08-2017 09:38:09
Pewarta: Muhammad Arief Iskandar
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017
Tags: