Sigi (ANTARA News) - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membangun 3.764 rumah swadaya bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).

"Ya, tahun ini angkanya seperti itu dengan total anggaran mencapai Rp52 miliar, " kata Direktur Rumah Swadaya, Ditjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Johny Fajar Sofyan Subrata, di Kecamatan Kinovaro, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Selasa.

Penegasan tersebut disampaikan kepada rombongan "press tour" dalam rangka Hari Perumahan Nasional (Harpenas) pada sejumlah program perumahan di Kementerian PUPR di provinsi itu.

Menurut Johny, rumah swadaya juga bagian dari upaya menyukseskan program sejuta rumah untuk mengurangi kesenjangan ketersediaan perumahan (back log) bagi MBR.

"Intinya melalui rumah swadaya, MBR mendapatkan bantuan stimulan untuk memperbaiki atau merenovasi bahkan membangun rumah secara swadaya bagi MBR," katanya.

Rumah MBR yang rusak berat mendapatkan bantuan bahan bangunan senilai Rp15 juta, rusak sedang Rp10 juta dan ringan Rp7,5 juta serta untuk pembangunan rumah baru Rp30 juta.

"Angka bantuan sebesar itu terdiri dari 3.529 rumah swadaya dan 235 unit pembangunan rumah baru, " katanya.

Pihaknya menargetkan realisasi program rumah swadaya tahun ini di Sulteng selesai sekitar September-Oktober tahun ini.

Dibandingkan dengan 2016, program itu mengalami peningkatan karena pada tahun lalu hanya Rp29 miliar untuk sekitar 2.000 unit rumah swadaya.

Sangat tersentuh

Dalam satu warga MBR penerima bantuan stimulan rumah swadaya pada 2016, Aslilah mengaku sangat tersentuh dengan bantuan stimulan pemerintah itu.

"Saya sangat tersentuh, lalu bersemangat untuk segera mempercepat renovasi rumah agar lebih layak huni," kata Aslilah yang setiap hari berprofesi sebagai tukang ojek.

Aslilah mengakui, meski nilai bantuan itu hanya sekitar 20-25 persen dari biaya renovasi rumahnya, hal itu sudah sangat membantu.

"Kami sangat terbantu. Sedangkan untuk biaya tukang dan lainnya, juga swadaya karena dilakukan secara gotong royong bersama tetangga dan kerabat," kata Aslilah.