Surabaya (ANTARA News) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyatakan siap menghadap Presiden Joko Widodo untuk meminta izin mencalonkan diri dalam Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur (Pilkada Jatim) yang akan berlangsung tahun 2018.

"Tapi itu kan masih lama, pendaftaran calon Pilkada Jatim masih bulan Januari mendatang," ujarnya saat didesak wartawan tentang rencana pencalonannya di Pilkada Jatim ketika menghadiri acara "Halaqah Kebangsaan" di Kantor Dewan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Jalan Kertomenanggal Surabaya, Selasa malam.

Dia mengatakan persiapannya sejauh ini masih saling bersilaturahmi dan membangun komunikasi dengan sejumlah partai politik.

"Ambil formulir pendaftaran di beberapa partai politik yang telah membuka pendaftaran calon Pilkada Jatim saja belum," ucapnya.

Dia mengakui ada sedikitnya empat partai politik yang telah intens berkomunikasi untuk mengusung dirinya sebagai calon gubernur di Pilkada Jatim 2018.

Hanya saja Khofifah masih merahasiakan nama-nama partai politik tersebut.

"Saya tidak ingin dengan partai-partai politik yang sudah berirama dan berseiring untuk membangun Jawa Timur ini nantinya hanya sekadar menjadi kendaraan semata. Khususnya bagi saya, bukan sekadar sebagai pintu masuk untuk menuju pencalonan Pilkada Jatim 2018," katanya.

Karenanya, sampai sekarang, lanjut dia, bersama para pimpinan dan elit partai-partai politik tersebut, masih terus membangun komunikasi untuk mencari format bersama terkait pembangunan Jawa Timur kedepan.

"Pada akhirnya kalau misalnya sudah ketemu titik di mana kita siap untuk turun, ya, nanti akan turun bersama dengan partai-partai politik pendukung ini," ucapnya.

Tentu dia meyakinkan, setelah ada dukungan partai-partai politik untuk pencalonannya di Pilkada Jatim 2018, langkah pertama yang dilakukannya adalah menghadap Presiden Joko Widodo untuk meminta restu.

"Apa pun keputusan Presiden nantinya, tentu saya akan mengikutinya. Karena bagaimanapun saya masih sedang membawa mandatnya presiden sebagai Menteri Sosial," katanya.