Bandung (ANTARA News) - Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat, Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus, mengatakan, lima terduga teroris yang ditangkap di Antapani dan Kiaracondong, Kota Bandung merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bandung Raya.

"Kelima ini adalah kelompok JAD yang memang di bawah naungan dari Bahrul Naim, ISIS," ujar Yunus, di Jalan Parakan Saat, Kampung Jajawai, Antapani, Kota Bandung, Selasa.

Dia menjelaskan, kelima pelaku yakni Y, AK, AR, SH, dan R memiliki peran berbeda, namun yang paling menonjol yakni Y dan R. Keduanya merupakan orang yang bertugas sebagai pendana dan perakit bom kimia.

Para terduga teroris itu, belajar merakit bom kimia dari media sosial telegram khusus yang dikeluarkan Bahrun Naim. Bahkan Y dan R juga mengajarkan perakitan bom panci kepada pelaku teror AW di Buah Batu, Kota Bandung.

"Dan mereka belajarnya dari telegram, ini blog khusus dari Bahrun Naim. Mereka memang sharing melalui salah satu media sosial untuk mengajarkan AW untuk cara membuat bom," kata dia.

Saat ini, kelima pelaku telah digiring dan dilakukan pemeriksaan oleh Densus 88 Antiteror, guna mendalami apakah adanya keterlibatan pelaku lainnya.

Sebelumnya, Densus 88 Antiteror juga menemukan sejumlah zat kimia berbahaya yang akan digunakan sebagai bahan pembuat bom kimia di rumah terduga teroris berinisial Y di Jalan Parakan Saat, Kampung Jajawai, Kota Bandung.

Y ditangkap bersama empat orang terduga teroris lainnya pada Selasa sekitar pukul 07.30 hingga 09.30 WIB. Seluruhnya ditangkap di tiga lokasi berbeda, namun letaknya masih berdekatan.