Taylor Swift menang di meja hijau tapi pelaku pelecehan hanya didenda 1dolar
15 Agustus 2017 08:52 WIB
Musisi Taylor Swift berpose di belakang panggung dengan penghargaan yang diraihnya sebagai artis terbaik, artis country wanita terfavorit, album country terfavorit untuk "Red:" dan artis wanita pop/rock terfavorit dalam ajang Penghargaan Musik Amerika ke 41 di Los Angeles, California, Minggu (24/11). (REUTERS/Mario Anzuoni )
Jakarta (ANTARA News) - Taylor Swift menang di pengadilan melawan penyiar radio, Senin, setelah juri memutuskan mantan DJ itu melakukan pelecehan seksual dengan meraba-raba bokong Taylor. Pengadilan memberinya ganti rugi simbolis senilai 1 dolar AS atas kerugian yang dialami Taylor.
Taylor menangis dan memeluk ibunya saat vonis itu dibacakan di pengadilan di Denver, dia mengucapkan "terima kasih" pada para anggota juri ketika mereka meninggalkan ruang sidang.
Juri yang terdiri dari enam perempuan dan dua lelaki yang berdiskusi selama kurang dari empat jam setelah persidangan sensasional selama sepekan, juga menolak klaim dari David Mueller bahwa anggota dari tim manajemen Swift --ibunya dan penghubung stasiun radio-- membuatnya dipecat dari "pekerjaan impiannya" sebagai DJ dengan membuat tuduhan palsu.
"Saya mengakui punya hak istimewa dalam hidup, dalam masyarakat dan kemampuan untuk menanggung beban yang sangat besar untuk membela diri dalam persidangan seperti ini," kata penyanyi berusia 27 tahun itu dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan segera setelah vonis keluar.
"Harapan saya adalah membantu orang-orang yang suaranya juga harus didengar," kata Swift, menambahkan dia akan menyumbang untuk organisasi yang membantu korban pelecehan seksual untuk membela dirinya sendiri.
Mueller (55) tidak menunjukan reaksi apa-apa saat vonis dibacakan.
Pria itu adalah pihak yang memulai proses pengadilan setelah dipecat dari pekerjaannya karena tuduhan pelecehan seksual itu dilaporkan ke stasiun radio tempatnya bekerja. Dalam tuntutan, dia mengklaim tuduhan itu palsu, dan dia menuntut Taylor Swift dan ibunya, Andrea, serta Frank Bell dari stasiun radio karena telah memecatnya.
Dalam pernyataan penutup, pengacara Mueller, Gabriel McFarland, berargumen bahwa kliennya adalah seorang veteran di industri yang tak mungkin mempertaruhkan pekerjaan dengan gaji 150.000 dolar AS per tahun dengan meraba-raba bokong selebritas.
Namun Swift tetap berkeras bahwa tidak ada keraguan bahwa Mueller sengaja menyelipkan tangannya ke balik roknya untuk memegang bokongnya.
Pengacaranya, Douglas Baldrige, mengatakan dalam pernyataan penutup bahwa Swift hanya meminta ganti rugi senilai 1 dolar AS karena dia tidak punya keinginan membuat Mueller bangkrut, melainkan hanya ingin menyampaikan sebuah pesan.
"'Tidak artinya tidak dan setiap perempuan akan memutuskan apa yang boleh dan tidak boleh atas tubuh mereka," kata Baldrige mengenai prinsip yang diperjuangkan Swift.
(Baca: Taylor Swift beri kesaksian murni atas pelecehan seksual yang menimpa dia)
Taylor menangis dan memeluk ibunya saat vonis itu dibacakan di pengadilan di Denver, dia mengucapkan "terima kasih" pada para anggota juri ketika mereka meninggalkan ruang sidang.
Juri yang terdiri dari enam perempuan dan dua lelaki yang berdiskusi selama kurang dari empat jam setelah persidangan sensasional selama sepekan, juga menolak klaim dari David Mueller bahwa anggota dari tim manajemen Swift --ibunya dan penghubung stasiun radio-- membuatnya dipecat dari "pekerjaan impiannya" sebagai DJ dengan membuat tuduhan palsu.
"Saya mengakui punya hak istimewa dalam hidup, dalam masyarakat dan kemampuan untuk menanggung beban yang sangat besar untuk membela diri dalam persidangan seperti ini," kata penyanyi berusia 27 tahun itu dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan segera setelah vonis keluar.
"Harapan saya adalah membantu orang-orang yang suaranya juga harus didengar," kata Swift, menambahkan dia akan menyumbang untuk organisasi yang membantu korban pelecehan seksual untuk membela dirinya sendiri.
Mueller (55) tidak menunjukan reaksi apa-apa saat vonis dibacakan.
Pria itu adalah pihak yang memulai proses pengadilan setelah dipecat dari pekerjaannya karena tuduhan pelecehan seksual itu dilaporkan ke stasiun radio tempatnya bekerja. Dalam tuntutan, dia mengklaim tuduhan itu palsu, dan dia menuntut Taylor Swift dan ibunya, Andrea, serta Frank Bell dari stasiun radio karena telah memecatnya.
Dalam pernyataan penutup, pengacara Mueller, Gabriel McFarland, berargumen bahwa kliennya adalah seorang veteran di industri yang tak mungkin mempertaruhkan pekerjaan dengan gaji 150.000 dolar AS per tahun dengan meraba-raba bokong selebritas.
Namun Swift tetap berkeras bahwa tidak ada keraguan bahwa Mueller sengaja menyelipkan tangannya ke balik roknya untuk memegang bokongnya.
Pengacaranya, Douglas Baldrige, mengatakan dalam pernyataan penutup bahwa Swift hanya meminta ganti rugi senilai 1 dolar AS karena dia tidak punya keinginan membuat Mueller bangkrut, melainkan hanya ingin menyampaikan sebuah pesan.
"'Tidak artinya tidak dan setiap perempuan akan memutuskan apa yang boleh dan tidak boleh atas tubuh mereka," kata Baldrige mengenai prinsip yang diperjuangkan Swift.
(Baca: Taylor Swift beri kesaksian murni atas pelecehan seksual yang menimpa dia)
Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017
Tags: