Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPR RI Setya Novanto mengapresiasi kesigapan aparat keamanan Satuan Densus 88, yang dilaporkan berhasil menangkap terduga teroris di kawasan Tangerang Selatan pada Jumat (11/8).

"Kita mengapresiasi aksi sigap aparat keamanan yang menunaikan tugasnya dengan responsif," kata Setya Novanto dalam rilis, Sabtu.

Menurut Novanto, aparat keamanan Densus 88 seolah tidak pernah tidur dan selalu bersiaga 24 jam dalam rangka menjaga keamanan dan kenyamanan rakyat Indonesia.

Meski demikian, lanjutnya, diharapkan pula tetap digencarkan berbagai kebijakan yang sifatnya preventif dan terfokus kepada tindakan pencegahan.

Novanto mengaku cukup terkejut dengan penangkapan terduga teroris yang dilakukan Densus 88 di sebuah perumahan di Tangerang Selatan. Bahkan kabarnya rumah tersebut disewa dengan harga sekitar Rp35 juta setahun.

Ia berpendapat bahwa hal tersebut menunjukan bahwa sel-sel teroris telah menyentuh semua level masyarakat, yaitu tidak hanya kalangan biasa, namun juga kalangan menengah hingga atas.

Dengan demikian, lanjutnya, teroris bukan hanya sekedar persoalan ekonomi, melainkan juga persoalan ideologi dan paradigma dalam memandang fenomena sosial-kemasyarakatan.

"Oleh karena itu saya meminta kepada seluruh pemangku kebijakan, khususnya DPR dan Pemerintah untuk menggalakkan aksi-aksi pencegahan. Kita tidak lagi bisa menunggu kejadian teror berlangsung di depan mata, lalu ditindak," katanya.

Ketua DPR menegaskan bahwa perlu lebih digalakkan kinerja lembaga-lembaga sosial masyarakat maupun lembaga yang berada di bawah naungan pemerintah untuk gencar melakukan program-program deradikalisasi.

Selain itu, ujar dia, pihaknya juga telah meminta DPR RI untuk dapat segera merampungkan RUU Terorisme di masa sidang yang akan datang sehingga mampu merespons pola-pola nonkonvensional pelaku teror.

Sebagaimana diwartakan, Anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri menyergap seorang terduga teroris SPT di wilayah Serpong Utara Kota Tangerang Selatan, Banten pada Jumat pukul 06.30 WIB.

"Terduga teroris SPT disergap anggota di depan rumahnya," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal Polisi Rikwanto saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (11/8).

Anggota Densus 88 Antiteror menangkap SPT saat akan mengantar anaknya sekolah kemudian dibawa ke Mako Brimob Kelapa Dua Depok Jawa Barat bersama anaknya.

Selanjutnya, polisi memboyong istri dan seorang anaknya SPT ke Mako Brimob menggunakan kendaraan operasional Polres Tangerang Selatan.

Sebanyak dua unit kendaraan identifikasi mendatangi lokasi penyergapan guna menyita barang dan dokumen milik SPT terdiri dari empat boks menuju Mako Polres Tangerang Selatan.