Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus menggenjot laju pembangunan di seluruh wilayah Indonesia tidak terkecuali di ujung-ujung pulau Indonesia, sehingga Merah Putih semakin berkibar.

Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi mengatakan percepatan dan pemerataan pembangunan saat ini adalah sesuai dengan samangat Nawa Cita yang digaungkan oleh Presiden Jokowi.

"Kita membangun hingga ke ujung-ujung perbatasan negeri ini dan itu atas instruksi Bapak Presiden sesuai dengan Nawa Cita nya," kata Budi Karya saat menghadiri acara Sinergi Membangun Bangsa di Gunung Kidul, Yogyakarta, Sabtu (12/8).

Menhub mengaku tidak ingin ada lagi bendera bangsa luar yang berkibar di Indonesia karena tidak adanya akses ke wilayah tersebut. Seperti yang dialami Budi ketika dirinya ke perbatasan dimana bendera Filipina berkibar lantaran logistik tak bisa masuk ke wilayah tersebut.

Dengan cepat Budi langsung membangun runway sepanjang 1.400 meter dan akan ditambah menjadi 1.600 meter. Agar pesawat besar bisa mendarat.

Disisi lain Budi mengaku bangga karena ternyata warga di wilayah tersebut masih hapal lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan Garuda Pancasila.

"Kita nyanyi dua lagu, Indonesia Raya dan Garuda (Pancasila). Ternyata mereka fasih, lancar, dan keras suaranya. Jadi pas mereka nyanyi kita merinding," ujarnya dalam keterangan persnya.

Pemerintah lanjut Budi terus berupaya untuk membangun aksesibilitas transportasi di wilayah 3T (terpencil, terluar, terdalam) Indonesia. Komitmen tersebut telah dicantumkan dalam program Nawa Cita Pemerintahan Jokowi - Jusuf Kalla (JK).

Sebagai implementasinya telah diresmikan tiga pelabuhan di Maluku Utara yang merupakan salah satu provinsi terluar Indonesia, yaitu pelabuhan Tapaleo, Bicoli, dan Wayabula. "Program tol laut di Sumatera, Sulawesi, Papua dan daerah lainnya sudah bisa dinikmati bangsa Indonesia," tutup Menteri yang merupakan Alumni Universitas Gajah Mada (UGM) itu.