Jakarta (ANTARA News) - Tim Anggar Indonesia mengantisipasi penilaian subyektivitas wasit dalam pertandingan SEA Games 2017 dengan memperkuat mental bertanding para atlet dan memberikan pengetahuan teknis terkait banding penilaian wasit.

"Kami minta para atlet untuk bertanya kepada wasit jika mereka merasa penilaian yang diambil wasit merugikan mereka meskipun dalam cabang anggar penilaian berdasarkan scoring elektronik," kata kepala pelatih pelatnas Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (IKASI) Willem Tarega di Jakarta, Jumat.

Willem mengatakan para atlet juga diminta bertanya kepada para pelatih asing asal Korea Selatan jika masih keberatan dengan keputusan wasit soal penilaian dalam pertandingan.

"Para pelatih asal Korea Selatan itu dapat menjadi penilai obyektif karena mereka masih dipandang pada tingkat Asia. Tapi jika itu masih kurang, para atlet dapat maju ke meja hakim pertandingan," katanya.

Keputusan wasit yang merugikan salah satu atlet pertandingan, menurut Willem, akan mempengaruhi mental pertandingan atlet sebesar 20-30 persen.

"Tapi, kami terus mengingatkan para atlet untuk tidak mudah tertekan dengan keputusan wasit karena mereka berhak untuk mengajukan keberatan lewat mekanisme yang sudah diatur," ujarnya.

Tim Anggar Indonesia membidik satu medali emas dan satu medali perak dalam SEA Games 2017 yang akan dilombakan pada 21-23 Agustus di Kuala Lumpur, Malaysia.

"Kami punya peluang pada nomor sabre putri atas nama Diah Permatasari dan foil putri atas nama Chintya Anreiny Pua meskipun tidak menutup kemungkinan peluang medali pada nomor lain," tutur Willem.

IKASI mengirim 12 atlet dalam SEA Games ke-29 itu. Mereka adalah Hendrawan Susanto dan Dennis Ariadinata Satriana pada nomor foil putra. Kemudian, Chintya Anreiny Pua dan Mery Ananda pada nomor foil putri.

Pada nomor epee putra, Indonesia mengirim Indra Jaya Kusuma dan Derry Renanda Putra Siahaan. Sedangkan pada nomor epee putri terdapat Megawati dan Fathia Noviza.

Indonesia mengirim empat atlet pada nomor sabre. Mereka adalah atlet putra Hendri Eko Budianto dan Ricky Dhisullimah, serta atlet putri Diah Permatasari dan Yully Andhika Putri.

(Baca: SEA Games 2017 - Anggar bidik satu emas dan satu perak)