Empat partai jajaki koalisi pilgub Jabar 2018
11 Agustus 2017 14:35 WIB
Kotak suara Pilkada - Ketua KPU Arief Budiman (kanan) menunjukkan kepada wartawan contoh alternatif bentuk kotak suara transparan terbuat dari kertas karton dan boks plastik yang akan digunakan dalam Pilkada serentak 2018 dan Pemilu 2019, di Gedung KPU, Jakarta, Senin (7/8/2017). (ANTARA FOTO/ Reno Esnir)
Bandung (ANTARA News) - Empat partai politik yakni Partai Nasional Demokrat (NasDem), Partai Hanura, PPP dan PKB melakukan pertemuan di Kota Bandung, Jumat, pertemuan tersebut merupakan langkah awal atau penjajakan menuju koalisi untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2018-2023.
Pertemuan keempat partai tersebut dicetuskan oleh Partai NasDem dan menjadi pertemuan tatap muka pertama setelah sebelumnya keempat partai itu menjalin komunikasi politik intensif secara tertutup.
Dalam pertemuan tersebut hadir Ketua DPW Partai NasDem Jawa Barat Saan Mustopa, Ketua DPD Hanura Jawa Barat Aceng Fikri, Ketua PPP Jawa Barat Ade Munawaroh Yasin, dan Sekretaris DPW PKB Jawa Barat Maulana Yusuf.
Ketua DPW Partai NasDem Jawa Barat Saan Mustopa mengatakan, pertemuan empat partai tersebut merupakan upaya menyatukan hati dan visi dalam menyongsong Pilkada Serentak dan Pilgub Jawa Barat 2018.
Selain itu, pihaknya juga mengakui pertemuan ini belum secara resmi mengarah pada koalisi namun ia menilai pertemuan ini langkah positif untuk membangun kerjasama yang lebih spesifik baik dalam Pilkada di tingkat kota/kabupaten, atau pun di Pilgub Jabar 2018 mendatang.
"Jadi kami ingin PPP, PKB, NasDem, Hanura membangun kebersamaan, kita ingin bangun kebersamaan di pilgub dan pilkada di daerah-daerah di Jabar" ungkap Saan .
Sementara itu, Ketua DPD Hanura Jawa Barat Aceng HM Fikri membernarkan pernyataan Saan Mustopa bahwa pertemuan tersebut menjadi langkah positif sebagai momentum untuk memperkuat komunikasi politik yang telah dijalin sebelumnya untuk menyongsong pesta demokrasi terbesar di Jabar ini.
"Pertemuan ini masih dalam taraf penjajakan dan mudah-mudahan berikutnya menjadi sebuah kekuatan baru yang kita sudah ketahui bersama bahwa di samping ada blok kita, juga ada blok lain," katanya.
Akan tetapi, kata Aceng, pertemuan tersebut bukan berarti pihaknya menutup komunikasi dengan partai lainnya karena pihaknya melihat kondisi politik saat ini masih sangat cair, sehingga segala kemungkinan masih bisa terjadi, terlebi, pihaknya hingga kini tetap menjalin komunikasi dengan partai lainnya, seperti Golkar, PDIP, dan lainnya.
"Kami bisa melakukan komunikasi politik secara bersama-sama. Ada NasDem, PKB, PPP. Ini kalau dilihat dari jumlah kursi sudah menunjukkan titik temu," kata Aceng yang pernah diberhentikan sebagai Bupati Garut karena kasus nikah siri kilat.
Dirinya memastikan jika empat partai ini bergabung pada sebuah koalisi, akan menjadi kekuatan baru untuk bersaing dengan poros PKS-Gerindra dan PDIP-Golkar.
"Partai NasDem sendiri memiliki lima kursi di DPRD, sementara PKB 7 kursi, PPP 9 kursi, dan Hanura 3 kursi. Jadi kita memiliki 24 kursi, itu lebih dari batas minimal kursi di DPRD Jabar," kata dia.
Pertemuan keempat partai tersebut dicetuskan oleh Partai NasDem dan menjadi pertemuan tatap muka pertama setelah sebelumnya keempat partai itu menjalin komunikasi politik intensif secara tertutup.
Dalam pertemuan tersebut hadir Ketua DPW Partai NasDem Jawa Barat Saan Mustopa, Ketua DPD Hanura Jawa Barat Aceng Fikri, Ketua PPP Jawa Barat Ade Munawaroh Yasin, dan Sekretaris DPW PKB Jawa Barat Maulana Yusuf.
Ketua DPW Partai NasDem Jawa Barat Saan Mustopa mengatakan, pertemuan empat partai tersebut merupakan upaya menyatukan hati dan visi dalam menyongsong Pilkada Serentak dan Pilgub Jawa Barat 2018.
Selain itu, pihaknya juga mengakui pertemuan ini belum secara resmi mengarah pada koalisi namun ia menilai pertemuan ini langkah positif untuk membangun kerjasama yang lebih spesifik baik dalam Pilkada di tingkat kota/kabupaten, atau pun di Pilgub Jabar 2018 mendatang.
"Jadi kami ingin PPP, PKB, NasDem, Hanura membangun kebersamaan, kita ingin bangun kebersamaan di pilgub dan pilkada di daerah-daerah di Jabar" ungkap Saan .
Sementara itu, Ketua DPD Hanura Jawa Barat Aceng HM Fikri membernarkan pernyataan Saan Mustopa bahwa pertemuan tersebut menjadi langkah positif sebagai momentum untuk memperkuat komunikasi politik yang telah dijalin sebelumnya untuk menyongsong pesta demokrasi terbesar di Jabar ini.
"Pertemuan ini masih dalam taraf penjajakan dan mudah-mudahan berikutnya menjadi sebuah kekuatan baru yang kita sudah ketahui bersama bahwa di samping ada blok kita, juga ada blok lain," katanya.
Akan tetapi, kata Aceng, pertemuan tersebut bukan berarti pihaknya menutup komunikasi dengan partai lainnya karena pihaknya melihat kondisi politik saat ini masih sangat cair, sehingga segala kemungkinan masih bisa terjadi, terlebi, pihaknya hingga kini tetap menjalin komunikasi dengan partai lainnya, seperti Golkar, PDIP, dan lainnya.
"Kami bisa melakukan komunikasi politik secara bersama-sama. Ada NasDem, PKB, PPP. Ini kalau dilihat dari jumlah kursi sudah menunjukkan titik temu," kata Aceng yang pernah diberhentikan sebagai Bupati Garut karena kasus nikah siri kilat.
Dirinya memastikan jika empat partai ini bergabung pada sebuah koalisi, akan menjadi kekuatan baru untuk bersaing dengan poros PKS-Gerindra dan PDIP-Golkar.
"Partai NasDem sendiri memiliki lima kursi di DPRD, sementara PKB 7 kursi, PPP 9 kursi, dan Hanura 3 kursi. Jadi kita memiliki 24 kursi, itu lebih dari batas minimal kursi di DPRD Jabar," kata dia.
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017
Tags: