Dirjen Kementan: luas tambah tanam kritis
10 Agustus 2017 21:37 WIB
ilustrasi: Petani menyemprotkan cairan pestisida di sawah tadah hujan di Kawengen, Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)
Batang (ANTARA News) - Posisi luas tambah tanam pada Agustus 2017 masuk kategori kritis karena memasuki masa paceklik, kata Dirjen Kementerian Pertanian, Ali Jamil.
"Pemerintah melalui Kementerian Pertanian bekerja sama dengan TNI memilki target untuk luas tambah kritis (LTT) seluas 1,2 juta hektare per bulan yang harus ada penananam padi," katanya di Batang, Jawa Tengah, Kamis.
Ia menyebutkan luas tambah tanam di Jateng pada 24 kabupaten sudah mencapai 700.000 hektare.
Menurut dia, Kabupaten Batang memiliki upaya khusus LTT seluas 6.600 hektare dapat menyukseskan target pemerintah dengan melakukan koordinasi pada seluruh pemangku kepentingan agar mengoptimalkan penggunaan alat bantuan serta kerja sama yang baik antarlintas sektoral.
"Kami minta tanaman jagung diperhatikan, seperti menanam padi, karena Kabupaten Batang adalah penyumbang positif (pangan) di Jawa Tengah. Jika dirasa masih kurang terkait dengan masalah traktor, tolong ajukan saja, kami akan dukung," katanya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Batang Megayani Thamrin mengatakan bahwa LTT pada bulan April - Mei 2017 melebihi target.
"Namun, pada bulan Juni 2017, tidak mampu mencapai target (85 persen), kemudian pada bulan Juli 2017 sebesar 84 persen. Pada bulan Agustus 2017, kami baru mencapai 660 hektare," katanya.
Kendala yang dihadapi dalam upaya LTT adalah minimnya petugas pengamat organisme pengganggu tanaman (POPT) sebagai ujung tombak suksesnya program itu.
"POPT yang kami miliki hanya ada lima orang untuk mengawasi 15 kecamatan sehingga pengawasannya kurang maksimal," katanya.
(U.KR-KTD/D007)
"Pemerintah melalui Kementerian Pertanian bekerja sama dengan TNI memilki target untuk luas tambah kritis (LTT) seluas 1,2 juta hektare per bulan yang harus ada penananam padi," katanya di Batang, Jawa Tengah, Kamis.
Ia menyebutkan luas tambah tanam di Jateng pada 24 kabupaten sudah mencapai 700.000 hektare.
Menurut dia, Kabupaten Batang memiliki upaya khusus LTT seluas 6.600 hektare dapat menyukseskan target pemerintah dengan melakukan koordinasi pada seluruh pemangku kepentingan agar mengoptimalkan penggunaan alat bantuan serta kerja sama yang baik antarlintas sektoral.
"Kami minta tanaman jagung diperhatikan, seperti menanam padi, karena Kabupaten Batang adalah penyumbang positif (pangan) di Jawa Tengah. Jika dirasa masih kurang terkait dengan masalah traktor, tolong ajukan saja, kami akan dukung," katanya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Batang Megayani Thamrin mengatakan bahwa LTT pada bulan April - Mei 2017 melebihi target.
"Namun, pada bulan Juni 2017, tidak mampu mencapai target (85 persen), kemudian pada bulan Juli 2017 sebesar 84 persen. Pada bulan Agustus 2017, kami baru mencapai 660 hektare," katanya.
Kendala yang dihadapi dalam upaya LTT adalah minimnya petugas pengamat organisme pengganggu tanaman (POPT) sebagai ujung tombak suksesnya program itu.
"POPT yang kami miliki hanya ada lima orang untuk mengawasi 15 kecamatan sehingga pengawasannya kurang maksimal," katanya.
(U.KR-KTD/D007)
Pewarta: Kutnadi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017
Tags: