Jakarta (ANTARA News) - Nama kanker kepala dan leher memang tak sepopuler kanker lainnya semisal kanker payudara ataupun serviks. Namun jangan anggap sepele karena nyawa bisa menjadi taruhannya bila penderita tak segera mendapat perawatan.

Di antara sejumlah pemicu munculnya kanker kepala leher, makanan merupakan salah satunya. Spesialis onkologi radiasi dari RSCM, Prof. DR. Dr. Soehartati Gondhowiardjo, Sp.Rad (K) OnkRad menyebut ada makanan tertentu yang bisa menjadi pencetus.

"Makanan dengan pengawet, pewarna, perasa, mengandung alkohol dan tembakau," ujar dia di Jakarta, Kamis.

Selain itu, sebaiknya jangan mengonsumsi makanan terlalu panas karena bisa menganggu lapisan mukosa mulut. Lapisan ini sangat rentan terhadap berbagai macam paparan, antara lain rokok.

"Lapisan mukosa mempunyai sifat sangat khas terhadap paparan. Rokok sangat mempengaruhi lapisan itu," kata Soehartati.

Selain makanan, sejumlah penyebab lain yang memicu hadirnya kanker leher dan kepala yakni virus Epstein-Barr, Human Papiloma virus, kebiasaan merokok, kurang menjaga kebersihan mulut dan gigi serta herbal dan obat.

Dia menyarankan masyarakat tak lagi mengonsumi makanan tidak sehat, melakukan aktivitas fisik teratur, mengelola stres.

Kanker kepala dan leher masuk ke dalam lima jenis kanker tersering di dunia. Terdapat beberapa jenis kanker di bagian leher dan kepala antara lain, kanker nasofaring (area atas tenggorokan dan di belakang hidung), kanker tiroid.

Kemudian, kanker laring (area antara pangkal lidah dan trakea), , kanker hidung, kanker rongga mulut, kanker orofaring hingga telinga.

Sebanyak 43 persen dari seluruh kasus kanker dapat dicegah dengan menerapkan gaya hidup sehat.

(Baca: Awas, kanker rongga mulut bisa berawal dari mulut dan gigi kotor)