Wisatawan Borobudur disuguhi pameran kelahiran Pancasila
10 Agustus 2017 17:25 WIB
Dokumentasi sejumlah wisatawan memadati kawasan Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (28/6/2017). Candi peninggalan wangsa Syailendra yang dibangun pada abad IX tersebut tetap menjadi tujuan wisata favorit selama libur panjang Idulfitri 1438 H. (ANTARA /Anis Efizudin)
Magelang (ANTARA News) - Para wisatawan Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. disuguhi pameran kelahiran Pancasila di loket pintu masuk Taman Wisata Candi Borobudur pada 10-24 Agustus 2017.
Pameran dalam rangka memperingati HUT ke-72 Kemerdekaan RI tersebut dibuka oleh Direktur Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Triana Wulandari di Magelang, Kamis.
Pameran yang menampilkan 54 panel arsip tersebut diselenggarakan oleh Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) bekerja sama dengan Balai Konservasi Borobudur dan Taman Wisata Candi Borobudur.
Pameran tersebut menampilkan berbagai arsip menarik dan memiliki nilai historis yang tinggi seperti dokumen tentang persidangan Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), teks pidato Sukarno tentang Pancasila, penyusunan konsep Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, persidangan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang menetapkan Undang-Undang Dasar 1945 dan memilih Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.
Kepala Balai Konservasi Borobudur, Marsis Sutopo mengatakan pameran ini sudah menjadi program dari Direktorat Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sejak bulan Juli 2017 dan sudah mengadakan pameran keliling Indonesia.
"Kami sengaja di Borobudur minta di bulan Agustus 2017 dengan harapan sekalian merayakan HUT ke-72 Kemerdekaan RI," katanya.
Ia menuturkan dalam kesempatan ini diberikan informasi tentang hari lahir Pancasila termasuk juga sejarah Pancasila melali poster-poster yang dipajang sepanjang lorong loket pintu masuk Taman Wisata Candi Borobudur.
"Pertimbangan kami pameran diselenggarakan di sini karena wisatawan yang berkunjung ke Borobudur ini banyak wisatawan dalam negeri, lebih-lebih pada bulan Agustus ini menjadi bulan yang juga pengunjungnya agak banyak meskipun tidak sebanyak pada libur Lebaran atau liburan akhir tahun," katanya.
Ia mengatakan dengan diberi informasi tentang hari lahir Pancasila dan sejarah Pancasila paling tidak wisatawan yang berkunjung akan kembali mengetahui tentang Pancasila, karena sekarang ada indikasi bahwa Pancasila semakin tidak dikenal oleh generasi sekarang.
"Melalui pameran ini mudah-mudahan menjadi sebuah awal menanamkan kembali nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara pada generasi muda, anak-anak sekolah dan juga pada masyarakat," katanya.
Direktur Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Triana Wulandari mengatakan pameran ini luar biasa, khusus bagi murid dan guru karena baru kali ini arsip asli atau notulis asli yang ditulis AK Pringgodigdo selaku notulis pada sidang BPUPKI itu bisa keluar.
"Kami bekerja sama dengan Arsip Nasional yang mengeluarkan arsip-arsip asli ini yang telah diperbanyak oleh Balai Konservasi Borobudur dan bisa dinikmati oleh masyarakat dan pelajar khususnya di Magelang dan sekitarnya," katanya.
Pameran dalam rangka memperingati HUT ke-72 Kemerdekaan RI tersebut dibuka oleh Direktur Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Triana Wulandari di Magelang, Kamis.
Pameran yang menampilkan 54 panel arsip tersebut diselenggarakan oleh Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) bekerja sama dengan Balai Konservasi Borobudur dan Taman Wisata Candi Borobudur.
Pameran tersebut menampilkan berbagai arsip menarik dan memiliki nilai historis yang tinggi seperti dokumen tentang persidangan Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), teks pidato Sukarno tentang Pancasila, penyusunan konsep Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, persidangan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang menetapkan Undang-Undang Dasar 1945 dan memilih Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.
Kepala Balai Konservasi Borobudur, Marsis Sutopo mengatakan pameran ini sudah menjadi program dari Direktorat Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sejak bulan Juli 2017 dan sudah mengadakan pameran keliling Indonesia.
"Kami sengaja di Borobudur minta di bulan Agustus 2017 dengan harapan sekalian merayakan HUT ke-72 Kemerdekaan RI," katanya.
Ia menuturkan dalam kesempatan ini diberikan informasi tentang hari lahir Pancasila termasuk juga sejarah Pancasila melali poster-poster yang dipajang sepanjang lorong loket pintu masuk Taman Wisata Candi Borobudur.
"Pertimbangan kami pameran diselenggarakan di sini karena wisatawan yang berkunjung ke Borobudur ini banyak wisatawan dalam negeri, lebih-lebih pada bulan Agustus ini menjadi bulan yang juga pengunjungnya agak banyak meskipun tidak sebanyak pada libur Lebaran atau liburan akhir tahun," katanya.
Ia mengatakan dengan diberi informasi tentang hari lahir Pancasila dan sejarah Pancasila paling tidak wisatawan yang berkunjung akan kembali mengetahui tentang Pancasila, karena sekarang ada indikasi bahwa Pancasila semakin tidak dikenal oleh generasi sekarang.
"Melalui pameran ini mudah-mudahan menjadi sebuah awal menanamkan kembali nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara pada generasi muda, anak-anak sekolah dan juga pada masyarakat," katanya.
Direktur Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Triana Wulandari mengatakan pameran ini luar biasa, khusus bagi murid dan guru karena baru kali ini arsip asli atau notulis asli yang ditulis AK Pringgodigdo selaku notulis pada sidang BPUPKI itu bisa keluar.
"Kami bekerja sama dengan Arsip Nasional yang mengeluarkan arsip-arsip asli ini yang telah diperbanyak oleh Balai Konservasi Borobudur dan bisa dinikmati oleh masyarakat dan pelajar khususnya di Magelang dan sekitarnya," katanya.
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017
Tags: