Palangka Raya (ANTARA News) - Kapolri Jendral Polisi Tito Karnavian memerintahkan Badan Reserse Kriminal Polri membantu Polda Kalimantan Tengah mengungkap motif dan pelaku pembakaran delapan sekolah yang ada di Kota Palangka Raya.

"Pembakaran sejumlah sekolah salah satu perhatian dari saya datang ke sini. Tiga pelaku pembakaran yang telah berhasil ditangkap akan dibawa ke Mabes Polri, Kamis," kata Tito usai rapat internal dengan Kapolda dan jajaran Polda Kalteng di Palangka Raya, Rabu sore.

Orang nomor satu di Polri ini mengaku telah mendapatkan laporan dari Kapolda Kalteng terkait pembakaran sejumlah sekolah Dasar dan SMK itu. Namun, dirinya belum dapat memberikan informasi resmi terkait pembakaran tersebut.

Tito hanya mengatakan Polda Kalteng telah menangkap sejumlah pelaku dan mendapatkan banyak keterangan termasuk tiga orang yang dianggap sebagai otak pembakaran sekolah tersebut.

"Ini kan masih berproses. Kita belum memberikan keterangan resmi mengenai motifnya. Tapi yang jelas sudah ada pelaku yang ditangkap. Dan, nanti, besok, akan kita bawa ke Mabes Polri. Untuk proses selanjutnya akan ditangani Mabes Polri dibantu Bareskrim," katanya.

Kunjungan Kapolri ke Provinsi Kalimantan Tengah juga untuk mengecek sejauh mana kesiapan Polda Kalteng mencegah dan menanggulangi terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan.

Dia mengatakan pada Juli dan Agustus, Provinsi Kalteng telah memasuki musim kemarau, sehingga berbagai upaya untuk mencegah terjadinya karhutla harus sudah matang dipersiapkan.

"Kunjungan ini juga menindaklanjuti perintah Presiden Indonesia Joko Widodo, agar karhutla dapat dicegah. Jadi, saya perintahkan Polda Kalteng terus memonitor terjadinya karhutla di setiap Kabupaten/Kota se-Kalteng," demikian Tito.