PGN siapkan "capex" 500 juta dolar AS
9 Agustus 2017 19:11 WIB
Dokumentasi pekerja menyelesaikan proyek pembangunan jaringan gas bumi untuk empat ribu rumah tangga milik Perusahaan Gas Negara (PGN) di Batam, Kepulauan Riau, Kamis (16/6/2016). Saat ini jaringan gas bumi untuk rumah tangga di Batam yang telah terpasang sebanyak 750 sambungan dan PT PGN area Batam menargetkan sampai akhir 2016 sebanyak lima ribu sambungan rumah tangga. (ANTARA FOTO/M N Kanwa)
Jakarta (ANTARA News) - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar 500 juta dolar AS atau sekitar Rp6,5 triliun (kurs Rp13.000) pada tahun ini.
Direktur Keuangan Perusahaan Gas Negara Tbk, Nusantara Suyono di Jakarta, Rabu mengemukakan bahwa hingga semester pertama tahun ini, serapan dana belanja modal itu baru mencapai sekitar 130 juta dolar AS, atau sekitar 26 persen dari total capex yang disiapkan.
Ia mengemukakan bahwa penggunaan dana capex yang belum maksimal itu dikarenakan belum banyaknya serapan di hilir bisnis perseroan terutama untuk pengerjaan Engineering, Procurement, dan Construction (EPC) seperti pembangunan jaringan pipa gas.
"Ekspansi agak slow down dibanding sebelumnya," katanya.
Ia memaparkan bahwa capex sebesar 500 juta dolar AS itu terbagi menjadi dua bagian, yakni 55 persen untuk keperluan hulu bisnis (upstream) yang digarap PT Saka Energi Indonesia (SEI), sementara sisanya untuk hilir bisnis (downstream) yang digarap perseroan.
"Kalau di upstream, serapannya sudah 100 juta dolar AS. Sementara downstream baru sekitar 20 juta-30 juta dolar AS," katanya.
Di kuartal pertama 2017, distribusi gas oleh PGN sebesar 816 MMScfd, meningkat 19 MMScfd dari periode yang sama 2016. Pada periode itu, volume penjualan meningkat sejalan dengan kenaikan pemakaian gas oleh sektor kelistrikan. Jumlah pelanggan distribusi meningkat dari 111.076 menjadi 168.973 pelanggan
Nusantara Suyono juga memaparkan bahwa entitas anak PGN, Saka Energi Indonesia telah melakukan penyertaan investasi di 10 blok migas di Indonesia dan satu blok migas di Texas, Amerika Serikat. Saat ini, SEI juga sedang dalam proses pengajuan rencana pengembangan sumur Sidayu, blok Pangkah ke SKK Migas.
(Baca: PGN tambah satu SPBG di Jakarta)
Direktur Keuangan Perusahaan Gas Negara Tbk, Nusantara Suyono di Jakarta, Rabu mengemukakan bahwa hingga semester pertama tahun ini, serapan dana belanja modal itu baru mencapai sekitar 130 juta dolar AS, atau sekitar 26 persen dari total capex yang disiapkan.
Ia mengemukakan bahwa penggunaan dana capex yang belum maksimal itu dikarenakan belum banyaknya serapan di hilir bisnis perseroan terutama untuk pengerjaan Engineering, Procurement, dan Construction (EPC) seperti pembangunan jaringan pipa gas.
"Ekspansi agak slow down dibanding sebelumnya," katanya.
Ia memaparkan bahwa capex sebesar 500 juta dolar AS itu terbagi menjadi dua bagian, yakni 55 persen untuk keperluan hulu bisnis (upstream) yang digarap PT Saka Energi Indonesia (SEI), sementara sisanya untuk hilir bisnis (downstream) yang digarap perseroan.
"Kalau di upstream, serapannya sudah 100 juta dolar AS. Sementara downstream baru sekitar 20 juta-30 juta dolar AS," katanya.
Di kuartal pertama 2017, distribusi gas oleh PGN sebesar 816 MMScfd, meningkat 19 MMScfd dari periode yang sama 2016. Pada periode itu, volume penjualan meningkat sejalan dengan kenaikan pemakaian gas oleh sektor kelistrikan. Jumlah pelanggan distribusi meningkat dari 111.076 menjadi 168.973 pelanggan
Nusantara Suyono juga memaparkan bahwa entitas anak PGN, Saka Energi Indonesia telah melakukan penyertaan investasi di 10 blok migas di Indonesia dan satu blok migas di Texas, Amerika Serikat. Saat ini, SEI juga sedang dalam proses pengajuan rencana pengembangan sumur Sidayu, blok Pangkah ke SKK Migas.
(Baca: PGN tambah satu SPBG di Jakarta)
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017
Tags: