Jambi (ANTARA News) - Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (TPHP) Provinsi Jambi, Ahmad Mausul mengatakan lahan pertanian di tiga kabupaten di provinsi itu berpotensi terjadi kekeringan di musim kemarau tahun ini.

Dikonfirmasi di Jambi, Rabu, Mausul mengatakan tiga kabupaten terdampak kemarau itu yakni Muarojambi, Batanghari dan Tebo.

"Kita minta daerah waspada dengan kekeringan pada lahan pertanian dampak kemarau," kata Mausul.

Khusus di Kabupaten Batanghari dan Tebo, kekeringan lahan pertanian tanaman padi bisa diatasi asalkan pembangunan irigasi selesai dikerjakan.

"Untuk Batanghari dan Tebo irigasinya lahan padi belum rampung. Tapi kita terus berkoordinasi dengan Balai Sungai VI untuk bisa menyelesaikan pembangunan irigasi tersebut.

"Kita sudah surati Balai Sungai untuk segera menyelesaikan pembangunan irigasi tersebut, agar petani dapat kembali menanam," katanya.

Di samping itu, pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Dinas Pertanian kabupaten agar bisa memaksimalkan bantuan pompa air dari pemerintah pusat untuk pengairan.

Sedangkan di wilayah Provinsi Jambi bagian timur atau daerah pesisir, Mausul mengatakan telah diantisipasi dengan pembuatan parit yang dibangun oleh kabupaten setempat beberapa waktu lalu.

Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jambi Nurangesti mengatakan meski provinsi ini dilanda musim kemarau tetapi masih masih berpotensi terjadi hujan.

"Sejak Juli 2017 Jambi sudah masuk musim kemarau. Tapi masih berpotensi terjadi hujan atau fenomena kemarau basah, bahkan potensi hujan masih bisa terjadi diseluruh wilayah Jambi," katanya.

Dia mencontohkan, Selasa (8/8) seluruh wilayah Jambi dilanda hujan ringan, sedang hingga lebat. Padahal sebelumnya hampir tiga pekan wilayah Jambi tidak turun hujan.

"Bahkan beberapa hari ke depan di wilayah Jambi masih berpotensi terjadinya hujan," katanya menambahkan.