Mitsubishi mulai ekspor MPV Februari 2018
9 Agustus 2017 17:08 WIB
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menerima CEO Mitsubishi Motors Corporation Osamu Masuko dalam kunjungannya di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Rabu. (ANTARA News/ Biro Humas Kementerian Perindustrian)
Jakarta (ANTARA News) - PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKI) mulai ekspor kendaraan jenis Multi Purpose Vehicle (MPV) pada Februari 2018, demikian disampaikan Dirjen Industri Logam Mesin Alat Trasnportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan.
"Dengan kapasitas 160 ribu unit, mereka berencana ekspor di Februari 2018. Mulai ekspor MPV," kata Putu usai mendampingi Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto bertemu CEO of Mitsubishi Motors Corporation Osamu Masuko di Jakarta, Rabu.
Putu menyampaikan, produsen kendaraan asal Jepang tersebut akan mulai mengekspor MPV ke negara-negara ASEAN.
Menurut Putu, kendaraan yang akan diekspor tersebut memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) hingga 70 persen.
"Tinggi banget, di atas 70 persen. Mereka banyak bikin sendiri. Paling yang kecil-kecil baru impor. Misalnya, di electronic control itu masih impor. Kalau yang lain-lain sudah banyak dibikin sendiri," papar Putu.
Diketahui, MMKI baru sajamembangun pabrik keduanya di kawasan Greenland International Center Blok CH Nomor 01, Kota Deltamas Pasaranji, Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, April lalu.
Pabrik senilai Rp7,5 triliun ini memiliki kapasitas produksi mencapai 160.000 unit, di mana 80.000 unit untuk small MPV Mitsubishi dan sisanya untuk Pajero Sport, L300, dan produk lainnya.
(Baca: Mitsubishi siap investasi kendaraan emisi rendah di Indonesia)
(Baca: Mitsubishi stop penjualan i-MiEV di Amerika Serikat)
"Dengan kapasitas 160 ribu unit, mereka berencana ekspor di Februari 2018. Mulai ekspor MPV," kata Putu usai mendampingi Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto bertemu CEO of Mitsubishi Motors Corporation Osamu Masuko di Jakarta, Rabu.
Putu menyampaikan, produsen kendaraan asal Jepang tersebut akan mulai mengekspor MPV ke negara-negara ASEAN.
Menurut Putu, kendaraan yang akan diekspor tersebut memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) hingga 70 persen.
"Tinggi banget, di atas 70 persen. Mereka banyak bikin sendiri. Paling yang kecil-kecil baru impor. Misalnya, di electronic control itu masih impor. Kalau yang lain-lain sudah banyak dibikin sendiri," papar Putu.
Diketahui, MMKI baru sajamembangun pabrik keduanya di kawasan Greenland International Center Blok CH Nomor 01, Kota Deltamas Pasaranji, Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, April lalu.
Pabrik senilai Rp7,5 triliun ini memiliki kapasitas produksi mencapai 160.000 unit, di mana 80.000 unit untuk small MPV Mitsubishi dan sisanya untuk Pajero Sport, L300, dan produk lainnya.
(Baca: Mitsubishi siap investasi kendaraan emisi rendah di Indonesia)
(Baca: Mitsubishi stop penjualan i-MiEV di Amerika Serikat)
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017
Tags: