New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS diperdagangkan bervariasi terhadap mata uang utama lainnya pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena investor mempertimbangkan data pekerjaan yang baru dirilis.

Jumlah lowongan pekerjaan di AS berada di 6,2 juta pada hari kerja terakhir Juni, rekor tertinggi, laporan dari Departemen Tenaga Kerja mengatakan pada Selasa (8/8). Angka terbaru itu juga mengalahkan konsensus pasar.

Para investor juga terus mengawasi pidato pejabat Federal Reserve, untuk mencari petunjuk tentang kenaikan suku bunga berikutnya.

Presiden Federal Reserve St. Louis, James Bullard, mengatakan pada Senin (7/8) bahwa bank sentral tidak perlu menaikkan suku bunga acuan dalam waktu dekat ini.

"Tingkat kebijakan suku bunga saat ini kemungkinan masih sesuai selama jangka pendek," katanya.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,21 persen menjadi 93,628 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,1758 dolar AS dari 1,1790 dolar AS, dan pound Inggris turun menjadi 1,2981 dolar AS dari 1,3028 dolar AS. Dolar Australia meningkat menjadi 0,7915 dolar AS dari 0,7911 dolar AS.

Dolar AS dibeli 110,48 yen Jepang, lebih rendah dari 110,74 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9752 franc Swiss dari 0,9736 franc Swiss, dan turun tipis menjadi 1,2658 dolar Kanada dari 1.2681 dolar Kanada, demikian dilaporkan Xinhua.

(UU.A026)