Jakarta (ANTARA News) - "Menaiki helikopter untuk menikmati wisata di Pulau Bintan, Kepulauan Riau, mulai dari Rp1,5 juta sampai Rp2 juta per orang," kata Direktur Utama Whitesky Aviation, Denon, selaku perusahaan penyedia jasa helikopter.

Denon usai penandatanganan kerja sama dengan PT Bintan Aviation Investments, di Bandara Internasional Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin, mengatakan, tarif per penerbangan mulai Rp6 juta hingga Rp8 juta untuk penerbangan sejauh kurang lebih 140 kilometer.

"Sebetulnya tidak begitu jauh berbeda antara Jakarta-Bandung dengan Singapura-Bintan, kita tarifnya per penerbangan, Rp6-8 juta, jadi per orang bisa Rp1,5-2 juta," katanya.

Penerbangan wisata itu akan dimulai pada April 2018.

Ia menjelaskan pengembangan kali ini difokuskan di Wilayah Barat Indonesia karena potensinya sangat besar dan infrastrukturnya sudah ada, dibandingkan dengan wilayah Timur yang infrastruktur untuk helikopter belum begitu mendukung.

"Rencannaya di area Bintan menjadi salah satu base yang mendukung kegiatan Singapura, Batam maupun Johor," katanya.

Dia mengatakan dengan memperluas unit kerja ke Wilayah Barat, maka diharapkan utilisasi atau ketergunaan helikopter akan semakin meningkat seiring dengan rencana mendatangkan hingga 40 unit helikopter.

Sebab, lanjut dia, di Bintan juga akan dikembangkan pusat perawatan pesawat (MRO) untuk helikopter.

Selain pariwisata, kami juga berencana mengoperasikan penerbangan helikopter dari dan ke pangkalan helikopter base di Bintan. Juga membangun FBO (fixed base operator) dan MRO (maintenance repair overhaul) helikopter di Bintan Aerospace Industry Park, serta sekolah penerbangan helikopter," katanya.

Ia menuturkan, pihaknya, dalam mengoperasikan helikopter akan memanfaatkan fasilitas di lokasi wilayah kerja Bintan Resort, Bandara Bintan, Aerospace Industry Park, dan Southlinks Country Club Batam.

Adapun produk jasa penerbangan helikopter yang ditawarkan Whitesky meliputi Helitour, Helicity, dan Helimedic.

Dalam kesempatan sama, Managing Director Bintan Aviation Investments Michael Wudy mengatakan pihaknya akan mengembangkan MRO untuk helikopter di lingkup Bandara Bintan dan Aerospace Industry Park.

"Membangun MRO untuk helikopter ada konsekuensi logis daru operasi di daerah Bintan dan kita juga ada kegiatan sekolah penerbangan helikopter," katanya.