Ternate (ANTARA News) - Seorang pejabat pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara menyatakan belum ada laporan korban jiwa dan kerusakan bangunan akibat gempa berkekuatan 6,0 skala richter yang mengguncang daerah itu, Selama petang pukul 18.36 WIT. "Gempa tadi malam memang terasa keras, tetapi sejauh ini kami belum menerima laporan adanya korban jiwa dan kerusakan fisik akibat gempa tersebut," kata Wakil Bupati Halmahera Selatan Abdul Rusli Wally ketika dihubungi melalui telepon dari Ternate, Rabu. Namun demikian, menyusul terjadinya gempa tersebut, Pemkab Halmahera Selatan telah menginstruksikan kepada semua instansi terkait untuk tetap siaga dan memantau semua daerah di kabupaten itu, terutama daerah yang berdekatan dengan lokasi gempa. Menurut Wakil Bupati Abdul Rusli , saat terjadi gempa tadi malam, warga sempat panik, karena khawatir akan disertai dengan gelombang tsunami, namun mereka hanya berhamburan ke luar rumah, tidak sampai mengungsi ke daerah ketinggian, seperti sebelumnya. Sebelumnya, setiap terjadi gempa di daerah itu, warga setempat selalu mengungsi ke daerah ketinggian. Seperti saat terjadi gempa pada Maret 2007, mereka mengungsi ke daerah ketinggian sampai beberapa hari, sehingga Pemkab harus menyalurkan bantuan pangan kepada mereka. "Mungkin masyarakat di Labuha sekarang sudah terbiasa merasakan gempa, sehingga tidak lagi terlalu khawatir seperti sebelumnya, Namun demikian kami tetap, minta masyarakat untuk tetap waspada kalau terjadi gempa," kata Abdul Rusli . Sementara itu, keterangan dari kantor BMG setempat menyebutkan, gempa yang melanda Labuha tersebut, berpusat di 37 km arah Tenggara Labuha pada kedalaman 17 km. Getaran gempa tersebut, tidak dirasakan oleh masyarakat kota Ternate.(*)