Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Jawa Timur periode 1993-1998 Basofi Soedirman meninggal dunia di RS Medistra, Jakarta, pada Senin (7/8) pukul 11.00 WIB karena sakit.

"Iya benar, Basofi meninggal setelah beberapa lama di rawat di rumah sakit Medistra yang sempat juga sebelumnya alami perawatan di Singapura," kata adik kandung Basofi Soedirman, Laeili Nuraeni saat dihubungi melalui telpon di Jakarta, Senin.

Saat ini jenazah Basofi masih ada di rumah sakit untuk dimandikan dan rencananya setelah dari rumah sakit akan dibawa ke rumah duka di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.

"Belum tahun akan dimakamkan kapan dan di pemakaman mana. Masih menunggu kesepakatan keluarga," katanya.

Basofi Soedirman lahir di Bojonegoro, Jawa Timur, 20 Desember 1940, sebelumnya pernah menjabat sebagai Kasdam I/Bukit Barisan (1986-1987) dan Wakil Gubernur Jakarta tahun (1987-1992).

Almarhum yang semasa menjadi gubernur pernah berkarier sebagai penyanyi, dengan single Tidak Semua Laki-laki adalah putra dari Letjen TNI (Purn.) H. Soedirman yang merupakan tokoh terkenal di Bojonegoro, dan merupakan pahlawan nasional dari Kabupaten Bojonegoro.

Berkat pengaruh ayahnya, sejak kecil Basofi sudah bercita-cita menjadi tentara. "Bapak selalu mengajak saya melihat-lihat kegiatan militer seperti tentara latihan. Saya melihat kebesaran Bapak saya di dunia kemiliteran itu, sehingga otomatis di benak saya nggak ada yang lain kecuali ingin jadi tentara." katanya suatu saat.

Sebagian cara hidup yang biasanya dialami tentara juga sudah sering dialaminya sejak kecil. Pada masa revolusi, Basofi kecil sudah sering harus ikut mengungsi. Setelah Belanda mengakui kedaulatan RI pun, ia masih harus berpindah-pindah karena tugas ayahnya selaku tentara menghendaki begitu.

Basofi meninggalkan seorang istri dan tiga anak, yaitu satu putri dan dua putra.