Banjarnegara (ANTARA News) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo turut mencukur anak gembel di acara puncak Dieng Culture Festival (DCF) 2017, halaman Candi Arjuna, Banjarnegara, Minggu.

Dalam kesempatan itu, Ganjar memotong rambut anak gembel bernama Naila Hasna Salsabila yang berusia 5,5 tahun.

Ganjar berada di urutan kedua untuk mencukur anak gembel setelah didahului tetua adat Dieng yang mencukur Solehah (6,5 tahun).

Sebelum dicukur rambut gimbalnya, Naila memiliki permintaan hadiah berupa sepeda ungu dan "buku listrik". "Buku listrik" merujuk pada gawai elektronik multifungsi tablet PC.

Terdapat sembilan anak gembel dari berbagai daerah di Indonesia yang mengikuti ritual kirab, jamasan dan pencukuran rambut gimbal alami mereka.

Terdapat hal mistis terkait anak gembel tersebut yaitu rambut mereka akan tetap gimbal meski berulang kali dicukur oleh sejumlah pemangkas rambut jika tidak diawali prosesi adat.

Hal itu sebagaimana terjadi pada Zafira Miraj Cintami yang berusia enam tahun. Rambutnya tetap gimbal meski dicukur di berbagai salon pangkas rambut.

Zafira merupakan salah satu dari sembilan anak gembel yang mengikuti prosesi pencukuran rambut gimbal.

Rambut gimbal mereka akan hilang dan tumbuh normal seperti anak pada umumnya jika dicukur lewat prosesi budaya sebagaimana yang dilakukan dalam DCF 2017.

Dalam prosesi pencukuran itu tidak boleh dilakukan sembarangan. Anak gembel harus melalui prosesi kirab atau arak-arak dari rumah tetua adat Dieng.

Selanjutnya, mereka harus mengikuti jamasan atau proses mensucikan badan mereka sebagaimana orang Islam bersuci dengan berwudhu.

Setelah itu, rambut anak gembel akan dicukur setelah sebelumnya memperoleh hadiah sebagaimana permintaan mereka. Hadiah itu harus dipenuhi sesuai permintaan anak gembel atau rambut mereka diyakini akan kembali kusut jika tidak dipenuhi kemauannya.

Berbagai permintaan anak gembel disediakan DCF 2017 dengan bervariasi barang seperti sepeda, boneka, PC tablet dan lainnya.