Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian melalui Balai Besar Keramik (BBK) Bandung bersama Pusat Pendidikan dan Pelatihan Industri memberikan pelatihan kepada 30 guru SMK bidang teknologi keramik dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, D.I. Yogyakarta dan Banten, kata Kepala BBK Supomo melalui siaran pers, Sabtu.



Pelatihan pada 17-28 Juli 2017 ini bertujuan meningkatkan kompetensi guru SMK bidang teknologi keramik agar sesuai dengan kebutuhan industri saat ini.




"BBK mendesain pelatihan dengan pemaparan lengkap dan praktik mulai dari pengolahan bahan baku keramik sampai dengan teknik proses pembentukan keramik, penglasiran, hingga pembakaran," tutur Supomo.



BBK menggandeng salah satu industri ubin keramik PT Gemilang Mitra Sejahtera untuk berbagi pengetahuan mengenai proses produksi.





"Kami juga membawa para guru SMK ini untuk berkunjung ke pabrik yang berlokasi di Subang dan juga UPTD Keramik di Purwakarta (Sentra Keramik Plered)," kata dia.



Supomo berharap, dengan bertambahnya wawasan para guru SMK setelah mengikuti pelatihan keramik, mereka dapat mentransfer ilmu dan teknologi kepada siswa secara lebih optimal sehingga target menghasilkan lulusan SMK yang terampil dan siap kerja khususnya di bidang teknologi keramik tercapai.



Kepala BBK meyakini, pertumbuhan industri keramik nasional masih cukup prospektif seiring dengan pertumbuhan pasar domestik yang terus meningkat.




Apalagi, program pemerintah yang salah satunya berfokus pada perumahan rakyat diharapkan dapat menggenjot konsumsi keramik nasional.



"Industri keramik memiliki keunggulan dan potensi yang cukup besar karena memiliki ketersediaan bahan baku yang melimpah dengan deposit tambang bahan baku keramik yang cukup besar dan tersebar di berbagai daerah di wilayah Indonesia," papar Supomo.



Kegiatan yang dijalankan BBK Bandung dan Pusdiklat Industri ini merupakan wujud nyata pelaksanaan program pendidikan vokasi yang link and match antara SMK dengan industri guna menghasilkan tenaga kerja terampil dan produktif.