Jakarta (ANTARA News) - Praktik "mindfulness" atau memusatkan perhatian dan menghayati apa yang dilakukan dinilai tepat untuk mengedukasi generasi milenial yang sulit untuk berkonsentrasi.
"Konsentrasi generasi milenial sangat mudah terpecah. Tubuh mereka mungkin hadir di sini, namun pikiran mereka belum tentu di sini," ujar Akademisi yang juga Direktur Sekolah Global Sevilla, Robertus Budi Setiono, di Jakarta, Sabtu.
Dia menjelaskan dengan praktik "mindfulness" yang diterapkan di sekolah, siswa dapat merasakan serta menghayati apa yang dilakukannya. Misalnya ketika sedang makan diperbolehkan main ponsel pintar, sehingga anak bisa merasakan bagaimana rasanya nasi, belajar menghargai apa yang dimakan dan bersyukur.
"Kalau praktik mindfullness ini tidak diajarkan, maka sulit bagi generasi milenial untuk berprestasi," katanya.
Generasi milenial merupakan generasi yang lahir dalam rentang 1980 hingga 2000 dan sulit dilepaskan dari ponsel pintar. Konsentrasi generasi ini mudah terpecah dengan hal lain.
Praktik "mindfulness" tersebut telah diterapkan di sekolah Global Sevilla dan terbukti mampu membuat siswa menjadi berprestasi. Sebelumnya, pada kompetisi debat internasional atau World Scholar's Cup (WSC) yang diselenggarakan di Hanoi dan Athena, tim Indonesia yang diwakili siswa Global Sevilla mampu meraih 62 medali dan murid-murid SMP dan SMA Global Sevilla mampu meraih 117 medali dan memboyong 7 buah tropi.
"Ini sangat membanggakan bahwa tim ini tidak hanya meraih medali tetapi juga menjadi tim yang terbaik di Asia Tenggara," ujarnya.
Tanpa "mindfulness" anak-anak akan sulit menghadapi tekanan dalam perlombaan ini yang mana menuntut mereka untuk mampu menggali informasi ilmiah dalam mengolah pendapat mereka.
Satu hal yang menarik dari pengalaman keikutsertaannya dalam WSC ini yaitu murid-murid dapat belajar untuk dapat mengendalikan diri dan mengalahkan dirinya sendiri terutama dalam hal ketidakpercayaannya, rasa takut untuk malu dan takut untuk kalah.
Melalui kompetisi itu, tim Indonesia maju ke turnamen tingkat dunia lainnya yakni Tournament of Champion di Universitas Yale, Amerika pada November 2017.
(T.I025/A020)
Akademisi : "mindfulness" tepat untuk edukasi milenial
5 Agustus 2017 19:12 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy (kiri), pendiri Sekolah Global Sevilla Omi Komaria Madjid (tengah), dan Direktur Sekolah Global Sevilla Robertus Budi Setiono (kanan). (ANTARA FOTO/HO/Doni)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017
Tags: