Yogyakarta (ANTARA News) - Vokalis band legendaris God Bless, Ahmad Albar, akan tampil menyemarakkan pentas seni kebangsaan "Opera Rumah Kita" bersama seniman-seniman lokal Yogyakarta di Gedung Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri Universitas Gadjah Mada pada Sabtu (5/8).

Penggagas sekaligus sutradara Opera Rumah Kita, Agoes Kencrot di Yogyakarta, Jumat malam, mengatakan pergelaran pentas seni "Opera Rumah Kita" yang dikemas dengan konsep drama komedi itu akan mengampanyekan tentang pelestarian lingkungan.

"Kita gandeng Mas Iyek (panggilan Ahmad Albar) bersama seniman-seniman Yogyakarta membawakan cerita tentang bagaimana menata dan mewujudkan ruang yang hijau dan nyaman untuk ditinggali," kata Agoes.

Untuk semakin menghidupkan pementasan drama yang akan mengangkat "setting" suasana bantaran sungai itu, Ahmad Albar akan menyuguhkan empat lagu legendarisnya yang berjudul "Rumah Kita", "Syair Kehidupan, "Semut Hitam", dan "Panggung Sandiwara".

"Seluruh lagi yang ditampilkan Mas Iyek akan diiringi musik gamelan sehingga betul-betul menggambarkan suasana Yogyakarta," kata dia.

Secara singkat, Agoes menjelaskan gelaran pentas seni "Opera Rumah Kita" yang didukung oleh Yayasan Green Network Indonesia (GNI) itu menceritakan kondisi sosial di kawasan tepi sungai yang kumuh. Seorang penyanyi dangdut yang tinggal di kawasan itu mencoba menghilangkan kesan kumuh untuk mendukung citranya sebagai penyanyi.

Bantaran sungai di depan rumah penyanyi dangdut yang sebelumnya menjadi tempat membuang hajat atau memancing ikan oleh warga setempat, disulap menjadi ruang artistik dengan tanaman hias dan variasi lampu.

Berbagai perubahan itu ternyata mengganggu para tetangga sehingga banyak yang mencemoohnya. Situasi semakin runyam karena tiba-tiba muncul investor yang menghasut warga untuk menjual tanahnya. "Seluruh pementasan drama komedi ini berdurasi dua jam," kata dia.

Ketua Umum Green Network Indonesia (GNI), Transtoto Handadhari meyakini gelaran pentas seni itu akan mendapat sambutan yang meriah dari masyarakat. Kampanye mengenai pelestarian lingkungan dengan media seni, menurut dia, akan lebih mudah dipahami dan diterima masyarakat.

"Saya pikir dengan cara ini akan lebih mudah diterima masyarakat, daripada kita berorasi di jalanan," kata dia.

Menurut dia pemilihan tema "Rumah Kita" sejalan dengan visi dan misi GNI yang selama ini fokus melakukan edukasi lingkungan dan pelestarian alam kepada masyarakat.

"Tema Rumah Kita mengiaskan negara kita ini. Dengan menganggap sebagai rumah kita sendiri mau tidak mau kita harus merawat dan menjaganya," kata dia.

Sementara itu, Ahmad Albar merasa tertantang membawakan lagu yang akan dikolaborasikan dengan para seniman Yogyakarta itu. Ia juga merasa bangga karena lagu-lagu yang dibawakan bukan hanya untuk menyuguhkan hiburan, melainkan untuk mendukung kampanye pelestarian lingkungan.

"Mudah-mudahan acara ini bisa menginspirasi sekaligus memberikan masukan bagi masyarakat, juga seniman dan musisi di Yogyakarta," kata Ahmad Albar.