Batik produksi perancang busana muda Fahmi Hendrawan salah satunya yang laris manis hingga ludes terjual. Pengalaman pertama mengikuti pameran dan ajang promosi itu membuatnya terperangah betapa penduduk ibu kota negeri Beruang Merah antusias atas produk batik Indonesia.
Dari baju, celana, ikat kepala, selendang, tas, dan produk lain bermotif batik diminati pengunjung.
Produk batik yang dipajang Dharma Wanita Kedutaan Besar RI Moskow dan Dewan Kerajinan Nasional DKI Jakarta dan daerah lain juga diminati pengunjung.
Batik Indonesia yang telah dinyatakan oleh UNESCO sebagai warisan dunia menjadi pesona tersendiri pada Festival Indonesia di taman seluas enam hektare di jantung kota Moskow.
ANTARA News/Budi Setiawanto
Pengunjung juga bisa praktik melakukan proses pembuatan batik dengan canting dan malam atau lilin cair untuk menggambar pola batik.
Denaya Batik asal Yogyakarta memberi kesempatan pengunjung untuk membuat pola batik. Para ibu, bapak, pemuda, pemudi, hingga anak-anak pun antre mempraktikkan cara membatik. Pendiri Denaya Batik, Sucittarini Delyana, menuturkan bisnis usahanya memang memungkinkan setiap orang membuat pola batik dan memiliki batik sesuai dengan pola yang diinginkan. Customize.
Denaya Batik didirikan akhir 2014 di Yogyakarta sebagai komunitas anak muda kreatif dalam membuat produk batik.
Baru berjalan beberapa bulan, tepatnya Mei 2015, Denaya Batik menjadi satu-satunya industri batik di Yogyakarta yang dikunjungi 106 diplomat Indonesia untuk penempatan di lima benua, yang memperdalam pengetahuan, pemahaman, hingga keterampilan, dalam membatik.
Setelah itu disadari bahwa memberikan pemahaman kepada siapa saja untuk membatik menjadi perhatian dan kepedulian Denaya Batik, hingga melalang ke berbagai negara untuk mengajarkan membatik, dari konsep hingga barang jadi.
"Biaya perjalanannya dari penjualan batik," kata Delyana yang sudah dua kali sejak tahun lalu mengikuti Festival Indonesia di Moskow.
ANTARA News/Budi Setiawanto
Nikita, salah seorang warga Moskow yang mengikuti praktik membuat pola batik mengaku sangat terkesan.
"Saya bisa juga membatik," katanya.
Para pengunjung pun tampak merasa puas setelah praktik membuat batik di Festival Indonesia itu.
Dubes RI untuk Rusia dan Belarusia menargetkan 100 ribu pengunjung selama Festival Indonesia pada 4-6 Agustus 2017, lebih banyak dari jumlah pengunjung sebanyak 68 ribu warga Moskow selama festival tahun lalu pada 20-21 Agustus 2016.
(Baca juga: Gebyar Festival Indonesia di Moskow dimulai)