Satgas Karhutla padamkan api di Jambi
Kebakaran Lahan Jambi.Petugas gabungan dari BPBD Tanjungjabung Timur, TNI, Polri dan masyarakat melakukan pendinginan dan pemadaman api yang membakar lahan di Desa Lagan Ulu, Geragai, Tanjungjabung Timur, Jambi, Jumat (4/8/2017). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Sultan Thaha Jambi menyebutkan berdasarkan pantauan sensor modis (Satelit Terra dan Aqua) dengan tingkat kepercayaan 54-97 persen pada Jumat (4/8/2017) pagi terdapat 12 titik panas di provinsi itu yang meliputi Bungo, Sarolangun, Tanjung Jabung Timur, Tanjung Jabung Barat, dan Tebo. (ANTARA/Wahdi Septiawan)
Kepala Biro Humas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Djati Witjaksono Hadi di Jakarta, Jumat, mengatakan estimasi lahan terbakar seluas satu hektare (ha) dengan vegetasi tanaman sawit.
Upaya pemadaman, menurut dia, juga dilakukan pada area seluas 1,5 ha di Desa Pematang Lumut, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi. Area ini merupakan area penggunaan lain yang mayoritas tanamannya juga berupa kelapa sawit.
Berdasarkan laporan Posko Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, pantauan hotspot pada 3 Agustus 2017, pukul 20.00 WIB, Satelit NOAA19 menunjukkan terdapat 42 hotspot di seluruh wilayah Indonesia. Sedangkan data dari satelit TERRA/AQUA (NASA) dengan confidence level besar sama dengan 80 persen menunjukkan adanya 14 hotspot di seluruh wilayah Indonesia.
Dan data TERRA/AQUA (LAPAN), menunjukkan terdapat 12 hotspot di seluruh wilayah Indonesia. Pada 2 Agustus 2017, 46 hotspot tercatat oleh satelit NOAA19 di seluruh Indonesia, dan enam hotspot tercatat oleh satelit TERRA/AQUA (LAPAN) di seluruh Indonesia.
Total hotspot berdasarkan satelit NOAA19 per 1 Januari hingga 3 Agustus 2017 dilaporkan sebanyak 1.290 hotspot. Sedangkan catatan pada tahun 2016 untuk periode yang sama, yaitu mencapai sebanyak 1.160 hotspot.
Sementara total titik hotspot per 1 Januari hingga 3 Agustus 2017, TERRA/AQUA (NASA) dengan confidence level lebih besar sama dengan 80 persen sebanyak 260 hotspot. Pada periode yang sama tahun 2016 terdapat sebanyak 2.118 hotspot, maka saat ini terjadi penurunan jumlah hotspot sebanyak 1.858 hotspot atau sebesar 87,72 persen.
Hingga Kamis (3/8), ia mengatakan rekapitulasi total dukungan operasi udara dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan, telah melakukan upaya water bombing sebanyak 22.841.500 liter air dan 68,4 juta ton garam untuk teknologi modifikasi cuaca. Operasi udara ini melibatkan 15 pesawat udara.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi sebagian besar curah hujan berada pada kisaran rendah sampai menengah (20-150mm per bulan) mulai bagian Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi bagian selatan dan Papua bagian selatan, sedangkan di wilayah Sulawesi bagian utara, Maluku dan Papua pada kisaran Menengah sampai tinggi (100-400mm per bulan). Prediksi Sifat Hujan didominasi Atas Normal, kecuali di Nusa Tenggara Timut dan Papua bagian Selatan.
Pewarta: Virna P
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017