PSSI akan lanjutkan pertemuan antarsuporter
3 Agustus 2017 20:36 WIB
Jumpa Suporter Sepak Bola Indonesia. Ketua Umum PSSI, Letjen TNI Edy Rahmayadi (kedua kiri) bersalaman dengan suporter klub sepak bola Indonesia saat jumpa suporter di Wisma Menpora, Jakarta, Kamis (3/8/2017). Jumpa suporter tersebut bertujuan untuk mendorong komitmen para suporter agar patuh pada peraturan dan menjunjung tinggi perdamaian. (ANTARA /Rivan Awal Lingga)
Jakarta (ANTARA News) - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia akan melanjutkan inisiatif pemerintah untuk mempertemukan para suporter klub sepak bola nasional menyusul kerusuhan pada laga Liga 1 yang menewaskan suporter Persib Bandung Ricko Andryan Maulana.
"PSSI bukan hanya berkewajiban untuk membina atlet sepak bola melainkan juga para suporternya. Kami akan tindaklanjuti inisiatif pertemuan ini," kata Ketua Umum PSSI Letnan Jenderal TNI Edy Rahmayadi dalam Jumpa Suporter Sepak Bola Indonesia di Wisma Kemenpora Jakarta, Kamis.
Panglima Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat itu meminta kepada para suporter klub sepak bola di Indonesia untuk menghentikan konflik antarsuporter. "Kisruh suporter ini sedikit banyak mempengaruhi penampilan tim sepak bola nasional Indonesia," ujarnya.
Edy juga akan segera memulai pertemuan antarsuporter klub-klub dari berbagai daerah di Indonesia untuk mencegah terjadinya kembali kerusuhan.
PSSI, lanjut Edy, juga akan memanggil tiga suporter besar klub sepak bola nasional yaitu Jakmania Jakarta, Bobotoh Bandung, dan Bonek Surabaya sebagai upaya tindak lanjut pertemuan antarsuporter.
"Salahkanlah saya, tidak apa-apa asalkan persoalan suporter dapat selesai. Tidak apa-apa kalau saya dianggap tidak becus. Sejak awal menjadi Ketua Umum PSSI, saya sudah mengatakan kita kekurangan pemain bola karena semua orang inginnya menjadi suporter dibanding bermain bola," ujar Edy.
Edy menilai para suporter adalah potensi sepak bola nasional dengan sportivitas yang masih perlu diarahkan.
"Kami akan memperbaiki persoalan sepak bola nasional salah satunya dengan meningkatkan kualitas wasit. Kami akan mendatangkan wasit asing pada putaran kedua Liga 1," ujar Edy.
Selain Ketua Umum PSSI, acara Jumpa Suporter Sepak Bola Indonesia itu juga dihadiri Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono, dan Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha Destria.
Pertemuan itu merumuskan kalimat kesepakatan damai antarsuporter yaitu "Kami sebagai bagian dari suporter klub sepak bola Indonesia sepakat untuk tetap menunjukkan loyalitas pada klub masing-masing dan menghormati pertandingan dengan tidak menunjukkan sikap permusuhan pada kelompok suporter yang lain dan masyarakat pada umumnya."
Sejumlah suporter klub sepak bola nasional yang menghadiri Jumpa Suporter Sepak Bola Indonesia itu antara lain suporter Sriwijaya FC, Persiba Balikpapan, PS TNI, Mitra Kukar Kalimantan Timur, Persis Solo, PSIS Semarang, Semen Padang, Arema Malang, serta PSM Makassar.
Kegiatan Jumpa Suporter Sepak Bola Indonesia itu dilanjutkan dengan pertandingan futsal antarpendukung klub sepak bola Indonesia.
"PSSI bukan hanya berkewajiban untuk membina atlet sepak bola melainkan juga para suporternya. Kami akan tindaklanjuti inisiatif pertemuan ini," kata Ketua Umum PSSI Letnan Jenderal TNI Edy Rahmayadi dalam Jumpa Suporter Sepak Bola Indonesia di Wisma Kemenpora Jakarta, Kamis.
Panglima Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat itu meminta kepada para suporter klub sepak bola di Indonesia untuk menghentikan konflik antarsuporter. "Kisruh suporter ini sedikit banyak mempengaruhi penampilan tim sepak bola nasional Indonesia," ujarnya.
Edy juga akan segera memulai pertemuan antarsuporter klub-klub dari berbagai daerah di Indonesia untuk mencegah terjadinya kembali kerusuhan.
PSSI, lanjut Edy, juga akan memanggil tiga suporter besar klub sepak bola nasional yaitu Jakmania Jakarta, Bobotoh Bandung, dan Bonek Surabaya sebagai upaya tindak lanjut pertemuan antarsuporter.
"Salahkanlah saya, tidak apa-apa asalkan persoalan suporter dapat selesai. Tidak apa-apa kalau saya dianggap tidak becus. Sejak awal menjadi Ketua Umum PSSI, saya sudah mengatakan kita kekurangan pemain bola karena semua orang inginnya menjadi suporter dibanding bermain bola," ujar Edy.
Edy menilai para suporter adalah potensi sepak bola nasional dengan sportivitas yang masih perlu diarahkan.
"Kami akan memperbaiki persoalan sepak bola nasional salah satunya dengan meningkatkan kualitas wasit. Kami akan mendatangkan wasit asing pada putaran kedua Liga 1," ujar Edy.
Selain Ketua Umum PSSI, acara Jumpa Suporter Sepak Bola Indonesia itu juga dihadiri Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono, dan Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha Destria.
Pertemuan itu merumuskan kalimat kesepakatan damai antarsuporter yaitu "Kami sebagai bagian dari suporter klub sepak bola Indonesia sepakat untuk tetap menunjukkan loyalitas pada klub masing-masing dan menghormati pertandingan dengan tidak menunjukkan sikap permusuhan pada kelompok suporter yang lain dan masyarakat pada umumnya."
Sejumlah suporter klub sepak bola nasional yang menghadiri Jumpa Suporter Sepak Bola Indonesia itu antara lain suporter Sriwijaya FC, Persiba Balikpapan, PS TNI, Mitra Kukar Kalimantan Timur, Persis Solo, PSIS Semarang, Semen Padang, Arema Malang, serta PSM Makassar.
Kegiatan Jumpa Suporter Sepak Bola Indonesia itu dilanjutkan dengan pertandingan futsal antarpendukung klub sepak bola Indonesia.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017
Tags: