Pekanbaru (ANTARA News) - Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin mengerahkan pesawat tempur untuk membantu pemantauan kebakaran hutan dan lahan selama latihan rutin militer di Provinsi Riau.

"Kami melibatkan jet-jet tempur kami untuk turut memberikan informasi apabila menemukan titik api saat latihan dan patroli udara," kata Komandan Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin Marsekal Pertama Age Wiraksono di Pekanbaru, Kamis.

Dia mengatakan langkah itu telah dilakukan jauh hari setelah pemerintah Provinsi Riau menetapkan status siaga darurat penanggulangan kebakaran hutan dan lahan awal tahun lalu dan akan dilanjutkan sampai status siaga berakhir pada November.

Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin merupakan bagian dari Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Provinsi Riau.

Selain TNI Angkatan Udara, Satgas juga diperkuat oleh TNI Angkatan Darat, Polda Riau, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau serta instansi pemerintah terkait lainnya.

Age menuturkan dalam pekan ini Pangkalan Udara Roesmin Nurjadi menggelar latihan militer gabungan bersama dengan Royal Thai Air Force (RTAF) Thailand.

Dalam latihan yang melibatkan enam F16 dari Thailand serta F16 Fighting Falcon dan Hawk 100/200 dari Skadron Udara 16 dan 12 itu, ia mengatakan, pangkalan memberikan instruksi khusus kepada pilot untuk memantau kebakaran hutan dan lahan di Riau.

"Langkah itu cukup efektif, seperti pekan kemarin Hawk kita mendeteksi titik api yang kemudian diteruskan untuk dilakukan diatasi oleh Satgas," urainya.

Dalam dua pekan ini, kebakaran lahan juga banyak terjadi di Provinsi Riau, sebagian besar di Rokan Hilir, Dumai, Bengkalis, Pelalawan, dan Indragiri Hilir.

Satuan Tugas Kebakaran Lahan dan Hutan Provinsi Riau terus melakukan pemadaman baik melalui darat maupun udara dengan bom air.

Sepanjang tahun 2017, hingga kini sudah ada total 98 kasus kebakaran lahan yang mencakup area dengan luas hampir 500 hektare. Kepolisian baru bisa menangkap 10 orang tersangka pembakar lahan.