Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) turun 5,69 poin atau 0,10 persen menjadi 5.818,55 poin pada pembukaan bursa, Kamis.

Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 1,43 poin (0,15 persen) menjadi 970,58 poin.

"Ancaman kelebihan pasokan minyak dunia dan geopolitik global menjadi salah satu pemicu pelemahan IHSG," kata Wakil Presiden Riset dan Analisis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere di Jakarta, Kamis.

Ia menjelaskan bahwa ekspor minyak mentah Libya naik ke level tertinggi dalam tiga tahun di tengah upaya Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC) dan non-OPEC membatasi surplus pasokan global.

Selain itu, ia melanjutkan, ada ancaman serangan Amerika Serikat ke Korea Utara setelah peluncuran rudal balistik antarbenua Korea Utara untuk kedua kalinya.

Dari dalam negeri, ia mengatakan, sentimen mengenai upaya pemerintah menyederhanakan dan mempercepat proses perizinan impor, terutama untuk bahan baku, diharapkan direspons positif pasar.

"Dengan penyederhanaan tahapan perizinan dapat memudahkan pengusaha UMKM memperoleh izin impor bahan baku. Diharapkan situasi itu dapat mendorong aktivitas ekonomi lebih bergerak," katanya.

Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan nilai tukar rupiah yang kembali terapresiasi terhadap dolar AS turut menambah sentimen positif bagi IHSG.

"Diharapkan, di tengah sentimen domestik yang relatif positif dapat memicu investor asing melakukan aksi beli," katanya.

Di tingkat regional, indeks bursa Nikkei turun 71,42 poin (0,36 persen) ke 20.007,64, indeks Hang Seng melemah 163,84 poin (0,59 persen) ke 27.443,54, dan Straits Times melemah 15,79 poin (0,46 persen) ke posisi 3.332,59.