Sinabung rutin erupsi sejak dinihari
2 Agustus 2017 15:19 WIB
Gunung Sinabung menyemburkan material vulkanik saat erupsi, di Karo, Sumatera Utara, Rabu (2/8/2017). Pada Rabu (2/8/2017) sejak pagi hingga siang hari terjadi beberapa kali letusan dan awan panas dari Gunung Sinabung. (ANTARA FOTO/Maz Yons)
Medan (ANTARA News) - Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara mulai rutin mengalami erupsi sejak Rabu dinihari.
Staf Pos Pemantau Sinabung PVMBG Yuri Rahmatullah yang dihubungi Antara di Medan, Rabu, hingga pukul 11.40 WIB, Gunung Sinabung telah mengalami erupsi sebanyak 17 kali.
Dalam erupsi tersebut, Gunung Sinabung rutin mengeluarkan abu vulkanik dengan ketinggian yang bervariasi.
"Paling tinggi 4.000 meter, saat erupsi pukul 10.00 WIB," katanya.
Banyaknya abu vulkanik tersebut menyebabkan sebagian wilayah Kaupaten Karo, seperti Kabanjahe dan Berastgai dipernuhi abu vulkanik.
Keberadaan abu vulkanik yang cukup banyak menyebar tersebut juga mempengaruhi pemantauan terhadap Gunung Sinabung.
"Abunya juga mengarah ke pos pemantauan," ujar Yuri.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah memberlakukan "zona merah" atau larangan masuk dalam radius 3 km untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Namun untuk sektor tertentu, radius zona merah tersebut diperluas karena jauhnya jangkauan awan panas yang keluar dari erupsi tersebut.
Untuk sektor selatan-tenggara, zona merahnya sejauh 7 km, sektor tenggara-timur 6 km, dan sektor utara-timur 4 km.
Staf Pos Pemantau Sinabung PVMBG Yuri Rahmatullah yang dihubungi Antara di Medan, Rabu, hingga pukul 11.40 WIB, Gunung Sinabung telah mengalami erupsi sebanyak 17 kali.
Dalam erupsi tersebut, Gunung Sinabung rutin mengeluarkan abu vulkanik dengan ketinggian yang bervariasi.
"Paling tinggi 4.000 meter, saat erupsi pukul 10.00 WIB," katanya.
Banyaknya abu vulkanik tersebut menyebabkan sebagian wilayah Kaupaten Karo, seperti Kabanjahe dan Berastgai dipernuhi abu vulkanik.
Keberadaan abu vulkanik yang cukup banyak menyebar tersebut juga mempengaruhi pemantauan terhadap Gunung Sinabung.
"Abunya juga mengarah ke pos pemantauan," ujar Yuri.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah memberlakukan "zona merah" atau larangan masuk dalam radius 3 km untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Namun untuk sektor tertentu, radius zona merah tersebut diperluas karena jauhnya jangkauan awan panas yang keluar dari erupsi tersebut.
Untuk sektor selatan-tenggara, zona merahnya sejauh 7 km, sektor tenggara-timur 6 km, dan sektor utara-timur 4 km.
Pewarta: Irwan Arfa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017
Tags: