Bogor (ANTARA News) - Kampanye imunisasi campak dan rubella di Kota Bogor, Jawa Barat juga menyasar anak-anak jalanan agar mereka tidak luput mendapatkan vaksinasi measles rubella (MR).

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto dalam pencanangan kampanye imunisasi MR di Sekolah Kesatuan, Selasa, menginstruksi Dinas Sosial untuk menjaring anak-anak jalanan yang akan diberikan vaksinasi.

"Mereka juga termasuk anak-anak yang harus diberikan imunisasi, untuk pencegahan, mereka beraktivitas di lapangan, dan punya potensi menularkan, mengingat begitu mudahnya virus ini menular," kata Bima.

Bima menginstruksikan dinas terkait untuk menyukseskan Kampanye Imunisasi MR agar seluruh anak mendapat vaksinasi dan terlindung dari penyakit campak dan rubella.

"Anak jalanan ini harus terjangkau dan didata," katanya.

Menurut Bima, Kampanye Imunisasi MR sejalan dengan penghargaan Kota Layak Anak yang diterima Kota Bogor akhir Juli lalu. Capaian target untuk pemberian vaksinasi tidak semudah pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) 2016 lalu, karena dari cara pemberian vaksin berbeda.

"Kalau PIN hanya ditetaskan, beda dengan MR ini harus disuntik, ini jadi tantangan," katanya.

Selain itu, katanyanya, pemberian vaksinasi tersebut juga menimbulkan perdebatan di masyarakat, karena menilai tidak halal dan tidak aman. Oleh karena itu, perlu strategi agar sistem bergerak maskimal.

Bima mengatakan perlu keterlibatan semua pihak, mulai dari Dinas Sosial, Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan untuk menyukseskan program nasional tersebut.

"Sasaran imunisasi ini adalah anak-anak usia dari 9 bulan sampai 15 tahun. Ini menyangkut anak-anak jalanan juga, yang menjadi target. Disini peran Dinas Sosial," kata Bima.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Rubaeah menyebutkan imunisasi MR menyasar 257.276 orang anak dari usia 9 bulan sampai 15 tahun yang tersebar di seluruh wilayah Kota Bogor.

"Jumlah ini sudah termasuk anak jalanan yang dijaring oleh Dinas Sosial," katanya.

Untuk pemberian vaksinasi bagi anak jalanan, katanya, akan dilakukan di pos terpadu yang ada di sekitar lokasi anak jalanan dengan sistem jemput bola.

Rubaeah menambahkan Kota Bogor menargetkan 95 persen anak mendapat vaksinasi MR. Pemberian vaksinasi berlangsung selama dua bulan yakni Agustus di sekolah-sekolah dan September di posyandu.