Jan O Jorgensen mundur dari Kejuaraan Dunia
1 Agustus 2017 18:21 WIB
Pebulu tangkis tunggal putra unggulan keempat asal Denmark Jan O Jorgensen berusaha mengembalikan kok ke arah tunggal putra India Kidambi Srikanth pada babak kedua BCA Indonesia Open 2017, di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (15/6/2017). Jorgensen kalah 15-21, 22-20, 16-21 dari Kidambi Srikanth. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Jakarta (ANTARA News) - Atlet tunggal putra Denmark Jan O Jorgensen mundur dari Kejuaraan Dunia bulu tangkis yang akan digelar di Glasgow, Skotlandia, pada 21-27 Agustus 2017 akibat dirinya kembali mengalami cedera tumit.
Berdasarkan laman resmi Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) yang dipantau di Jakarta, Selasa, Jorgensen yang menempati posisi tiga tunggal putra dalam Kejuaraan Dunia tahun 2015 diketahui hanya bermain dalam tiga turnamen untuk musim 2017 dengan hasil yang kurang memuaskan.
Setelah kalah di putaran kedua All England pada bulan Maret, Jorgensen melewatkan turnamen berikutnya sampai kembali bermain di Indonesia Terbuka pada bulan Juni.
Dia bermain agresif dalam pertandingan Indonesia Terbuka 2017, walaupun akhirnya harus kalah dalam pertarungan tiga gim dari wakil India yang akhirnya menjadi juara turnamen itu, Kidambi Srikanth.
Cidera tumit kanan Jorgensen muncul kembali dalam turnamen Australia Terbuka 2017, pada pekan selanjutnya setelah melewati Indonesia Terbuka 2017, yang akhirnya harus membuatnya mundur dari turnamen di tengah pertandingan gim ketiga melawan wakil Indonesia Athony Sinisuka Ginting.
Jorgensen sendiri berada di urutan ketiga dalam daftar kualifikasi pemain Denmark untuk Kejuaraan Dunia 2017. Dengan mundurnya Jorgensen, kompatriotnya Emil Holst yang berada dalam daftar pemain cadangan akan menggantikannya.
Holst sendiri akan bergabung bersama pemain Denmark lainnya yaitu, Viktor Axelsen, Hans-Kristian Solberg Vittinghus dan Anders Antonsen yang sama-sama berusaha mencari gelar tunggal putra bagi Denmark dalam 20 tahun yang terakhir didapatkan Peter Rasmussen pada 1997.
Sementara itu, pelatih tunggal putra Pelatnas PBSI, Hendry Saputra menilai mundurnya Jorgensen tidak akan terlalu berpengaruh bagi peluang tunggal putra Indonesia yang diwakili Anthony Sinisuka Ginting dan Tommy Sugiarto.
"Mau ada atau tidak pun, tidak masalah, kami harus siap terus dan optimistis dalam Kejuaraan Dunia siapapun lawan yang dihadapi," kata Hendry melalui pesan singkat yang diterima Antara di Jakarta.
Dalam ajang tersebut sendiri Indonesia hanya mengirimkan wakil di tiga nomor saja yakni tunggal putra, ganda putra dan ganda campuran.
Selain Ginting dan Tommy di tunggal putra, Indonesia akan diperkuat oleh Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi dan Mohammad Ahsan/Rian Agung Saputro di ganda putra.
Serta dua pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Praveen Jordan/Debby Susanto di nomor ganda campuran.
Pihak PBSI sendiri memutuskan untuk tak mengirimkan wakil dari nomor tunggal putri dan ganda putri, pasalnya pihak federasi menilai peluang dari dua sektor tersebut masih terbilang kecil sehingga kekuatan utama di dua nomor tersebut akan lebih difokuskan dalam turnamen olahraga multi cabang SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia.
"Untuk tunggal putri dan ganda putri kami tidak kirim. Karena kansnya agak kecil. Kalau untuk mengejar jam terbang, kayanya jangan ke kejuaraan dunia. Kami melihat lebih kepada standar dan kualitas pemain kita sendiri. Mending kita perkuat aja di SEA Games. Kami harapkan ini bisa menambah medali juga untuk Indonesia," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susi Susanti beberapa waktu lalu.
Berdasarkan laman resmi Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) yang dipantau di Jakarta, Selasa, Jorgensen yang menempati posisi tiga tunggal putra dalam Kejuaraan Dunia tahun 2015 diketahui hanya bermain dalam tiga turnamen untuk musim 2017 dengan hasil yang kurang memuaskan.
Setelah kalah di putaran kedua All England pada bulan Maret, Jorgensen melewatkan turnamen berikutnya sampai kembali bermain di Indonesia Terbuka pada bulan Juni.
Dia bermain agresif dalam pertandingan Indonesia Terbuka 2017, walaupun akhirnya harus kalah dalam pertarungan tiga gim dari wakil India yang akhirnya menjadi juara turnamen itu, Kidambi Srikanth.
Cidera tumit kanan Jorgensen muncul kembali dalam turnamen Australia Terbuka 2017, pada pekan selanjutnya setelah melewati Indonesia Terbuka 2017, yang akhirnya harus membuatnya mundur dari turnamen di tengah pertandingan gim ketiga melawan wakil Indonesia Athony Sinisuka Ginting.
Jorgensen sendiri berada di urutan ketiga dalam daftar kualifikasi pemain Denmark untuk Kejuaraan Dunia 2017. Dengan mundurnya Jorgensen, kompatriotnya Emil Holst yang berada dalam daftar pemain cadangan akan menggantikannya.
Holst sendiri akan bergabung bersama pemain Denmark lainnya yaitu, Viktor Axelsen, Hans-Kristian Solberg Vittinghus dan Anders Antonsen yang sama-sama berusaha mencari gelar tunggal putra bagi Denmark dalam 20 tahun yang terakhir didapatkan Peter Rasmussen pada 1997.
Sementara itu, pelatih tunggal putra Pelatnas PBSI, Hendry Saputra menilai mundurnya Jorgensen tidak akan terlalu berpengaruh bagi peluang tunggal putra Indonesia yang diwakili Anthony Sinisuka Ginting dan Tommy Sugiarto.
"Mau ada atau tidak pun, tidak masalah, kami harus siap terus dan optimistis dalam Kejuaraan Dunia siapapun lawan yang dihadapi," kata Hendry melalui pesan singkat yang diterima Antara di Jakarta.
Dalam ajang tersebut sendiri Indonesia hanya mengirimkan wakil di tiga nomor saja yakni tunggal putra, ganda putra dan ganda campuran.
Selain Ginting dan Tommy di tunggal putra, Indonesia akan diperkuat oleh Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi dan Mohammad Ahsan/Rian Agung Saputro di ganda putra.
Serta dua pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Praveen Jordan/Debby Susanto di nomor ganda campuran.
Pihak PBSI sendiri memutuskan untuk tak mengirimkan wakil dari nomor tunggal putri dan ganda putri, pasalnya pihak federasi menilai peluang dari dua sektor tersebut masih terbilang kecil sehingga kekuatan utama di dua nomor tersebut akan lebih difokuskan dalam turnamen olahraga multi cabang SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia.
"Untuk tunggal putri dan ganda putri kami tidak kirim. Karena kansnya agak kecil. Kalau untuk mengejar jam terbang, kayanya jangan ke kejuaraan dunia. Kami melihat lebih kepada standar dan kualitas pemain kita sendiri. Mending kita perkuat aja di SEA Games. Kami harapkan ini bisa menambah medali juga untuk Indonesia," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susi Susanti beberapa waktu lalu.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017
Tags: