Jakarta (ANTARA News) - Ada yang sedikit berbeda pada peringatan 72 tahun Indonesia kali ini, yaitu akan ada pameran lukisan bertema Senandung Ibu Pertiwi, dengan materi 48 lukisan koleksi istana kepresidenan di seluruh Indonesia.


Lembaga kepresidenan Indonesia memiliki beberapa istana, yaitu Istana Merdeka, Istana Negara, yang ada di Jakarta, Istana Bogor di Bogor, Istana Cipanas, yang ada di Jawa Barat, Istana Tampaksiring di Bali, serta Gedung Agung di Yogyakarta.

"Besok pembukaannya akan dihadiri presiden, dan para menteri," kata Kepala Sekretariat Presiden, Heru Hartono, saat jumpa pers Pameran Lukisan Koleksi Istana Kepresidenan Senandung Ibu Pertiwi, di Galeri Nasional, Jakarta, Senin.



Istana kepresidenan memiliki koleksi seni bernilai sangat tinggi dan bersejarah dalam jumlah banyak dari dalam dan luar negeri. Terdiri dari seni lukis, seni patung, benda perhiasan, porselen, alat tulis dan perlengkapan makan, cindera mata tokoh-tokoh dunia, dan lain-lain.




Presiden Soekarno berperan besar dalam sentuhan seni-budaya di istana-istana kepresidenan pada saat itu. Seni juga menjadi alat perjuangan dan pembentukan karakter bangsa.


Menurut dia, tujuan Senandung Ibu Pertiwi itu memberikan akses kepada publik tentang koleksi benda-benda seni dan bersejarah bernilai tinggi milik negara yang ada di istana-istana kepresidenan.



Sebanyak 48 lukisan dari 41 pelukis yang selama ini dipajang di istana-istana kepresidenan akan dipamerkan kepada masyarakat di Galeri Nasional, di Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta. "Harapan kami adalah semua masyarakat antusias melihat koleksi ini," kata dia.

Selain ditujukan kepada masyarakat domestik, pemerintah juga bermaksud menunjukkan karya-karya unggulan seniman Indonesia kepada komunitas internasional.

Pameran akan dibuka Presiden Joko Widodo pada 1 Agustus 2017 dan akan dibuka untuk umum mulai 2-30 Agustus 2017 tanpa dipungut biaya tiket masuk.

Pada 2016, Kementerian Sekretariat Negara bersama Badan Ekonomi Kreatif hanya menampilkan sebanyak 28 lukisan dari 21 pelukis Indonesia, dengan tajuk "17/71: Goresan Juang Kemerdekaan".

Pada acara kali ini, selain lukisan, panitia juga memamerkan arsip dan dokumentasi berkaitan dengan materi pameran serta karya pelukis Rusia, Konstanstin Makovsky, yang ditampilkan melalui layar LED besar.

Sebanyak 48 lukisan yang dipamerkan dalam Pameran Lukisan Senandung Ibu Pertiwi akan terbagi menjadi empat tema kecil yaitu keragaman alam, dinamika keseharian, tradisi dan identitas, serta mitologi dan religi.