Anggaran Dana Desa capai Rp1,5 miliar setiap desa di Babel
29 Juli 2017 04:30 WIB
Dokumentasi--Tingkatkan Dana Desa. Menteri Desa PDT dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo (tengah) bersepeda saat acara sepeda gembira Indonesia Bekerja (INAKER) di Seyegan, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (16/7/2017). Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi akan menaikkan dana desa dengan nilai Rp1,6 miliar bagi desa yang melakukan empat progam unggulan desa diantaranya Prudes atau Prukades, BUMDes, pembangunan embung serta pembangunan sarana olahraga desa. (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)
Koba (ANTARA News) - Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Pelitung, Erzaldi Rosman Djohan, mengatakan pada 2018 anggaran dana desa (ADD) mencapai Rp1,5 miliar setiap desa, untuk mempercepat pembangunan daerah pedesaan.
"ADD pada 2018 meningkat dibanding tahun sebelum dengan harapan desa cepat maju, berkembang dan masyarakatnya sejahtera," kata Erzaldi di Koba, Jumat.
Ia mengharapkan dana sebesar itu harus mampu dikelola dengan baik dan benar sehingga tidak menimbulkan masalah hukum yang dapat menjerat kepala desa dan perangkatnya.
"Namun demikian kepala desa jangan pernah takut membelanjakan uang sepanjang itu sesuai dengan aturan yang berlaku," ujarnya.
Ia mengatakan, kepala desa harus lebih kreatif dan inovatif dalam membuat serta menjalankan program pembangunan daerah pedesaan.
"Pemerintah dalam pembangunan dimulai dari desa. Untuk itu, saya minta seorang kepala desa harus cerdas dalam mengelola anggaran dan saya tidak mau dengar nantinya justeru anggaran desa banyak dikembalikan karena tidak terpakai," ujarnya.
Erzaldi mengharapkan adanya peningkatan kemampuan kinerja, produktifitas dan kreatifitas masyarakat Bangka Belitung dalam menopang kesuksesan pembangunan di desanya masing-masing.
"Kalau inovasi kepala desa cuma bisa mengusulkan anggaran untuk dinas luar luar, beli motor dan makan minum, sebaiknya tidak usah menjadi kepala desa, karena membutuhkan kepala desa yang selalu berkreasi dan berinovasi dalam bekerja," katanya.
"ADD pada 2018 meningkat dibanding tahun sebelum dengan harapan desa cepat maju, berkembang dan masyarakatnya sejahtera," kata Erzaldi di Koba, Jumat.
Ia mengharapkan dana sebesar itu harus mampu dikelola dengan baik dan benar sehingga tidak menimbulkan masalah hukum yang dapat menjerat kepala desa dan perangkatnya.
"Namun demikian kepala desa jangan pernah takut membelanjakan uang sepanjang itu sesuai dengan aturan yang berlaku," ujarnya.
Ia mengatakan, kepala desa harus lebih kreatif dan inovatif dalam membuat serta menjalankan program pembangunan daerah pedesaan.
"Pemerintah dalam pembangunan dimulai dari desa. Untuk itu, saya minta seorang kepala desa harus cerdas dalam mengelola anggaran dan saya tidak mau dengar nantinya justeru anggaran desa banyak dikembalikan karena tidak terpakai," ujarnya.
Erzaldi mengharapkan adanya peningkatan kemampuan kinerja, produktifitas dan kreatifitas masyarakat Bangka Belitung dalam menopang kesuksesan pembangunan di desanya masing-masing.
"Kalau inovasi kepala desa cuma bisa mengusulkan anggaran untuk dinas luar luar, beli motor dan makan minum, sebaiknya tidak usah menjadi kepala desa, karena membutuhkan kepala desa yang selalu berkreasi dan berinovasi dalam bekerja," katanya.
Pewarta: Ahmadi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017
Tags: