Gubernur Sumut minta budaya gotong royong ditingkatkan
29 Juli 2017 04:09 WIB
Keberangkatan Embarkasi Medan. Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi (kiri) bersama Wakil Ketua Komisi VIII DPR Iskan Qolba Lubis (kedua kiri), Kapolda Sumut Irjen Pol Paulus Waterpauw (kedua kanan), dan Wali Kota Medan Dzulmi Eldin (kanan) melepas keberangkatan jemaah calon haji Embarkasi Medan, di Medan, Sumatra Utara, Jumat (28/7/2017). Sebanyak 389 orang jemaah calon haji kelompok terbang (kloter) pertama asal Medan diberangkatkan menuju Tanah Suci. (ANTARA /Septianda Perdana)
Medan (ANTARA News) - Gubernur Sumatera Utara HT Erry Nuradi meminta budaya gotong royong di tengah masyarakat perdesaan ditingkatkan lagi untuk mengangkat potensi daerah lebih maksimal.
"BBGRM (Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat) yang dilaksanakan setiap tahun diharapkan jadi momentum untuk meningkatkan budaya gotong royong," katanya di Medan, Jumat malam
Dia mengatakan itu usai menghadiri peringatan BBGRM XIV, Hari Kesatuan Gerak PKK ke-45, Pencanangan Desa Binaan Bangun Desa Terpadu dan Jambore Teknologi Tepat Guna (TTG) XVII Provinsi Sumut di Madina.
Dengan gotong royong, maka pelaksanaan satu program akan lebih mudah terlaksana.
Dia memberi contoh pelaksanaan BBGRM dan lainnya di Taman Raja Batu di Madina yang sukses karena dilaksanakan secara gotong-royong dan kerja sama antara Pemkab Madina dan masyarakat.
"Masyarakat tidak lagi sebagai objek belaka, tetapi masyarakat harus dilibatkan sebagai subjek pembangunan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan sampai dengan tahap tindak lanjut," kata Erry.
Dia menegaskan, di era global, masyarakat tidak lagi bisa hanya dianggap sebagai objek belaka, tetapi warga harus dilibatkan sebagai subjek pembangunan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan sampai dengan tahap tindak lanjut.
"BBGRM (Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat) yang dilaksanakan setiap tahun diharapkan jadi momentum untuk meningkatkan budaya gotong royong," katanya di Medan, Jumat malam
Dia mengatakan itu usai menghadiri peringatan BBGRM XIV, Hari Kesatuan Gerak PKK ke-45, Pencanangan Desa Binaan Bangun Desa Terpadu dan Jambore Teknologi Tepat Guna (TTG) XVII Provinsi Sumut di Madina.
Dengan gotong royong, maka pelaksanaan satu program akan lebih mudah terlaksana.
Dia memberi contoh pelaksanaan BBGRM dan lainnya di Taman Raja Batu di Madina yang sukses karena dilaksanakan secara gotong-royong dan kerja sama antara Pemkab Madina dan masyarakat.
"Masyarakat tidak lagi sebagai objek belaka, tetapi masyarakat harus dilibatkan sebagai subjek pembangunan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan sampai dengan tahap tindak lanjut," kata Erry.
Dia menegaskan, di era global, masyarakat tidak lagi bisa hanya dianggap sebagai objek belaka, tetapi warga harus dilibatkan sebagai subjek pembangunan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan sampai dengan tahap tindak lanjut.
Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017
Tags: